Mengapa Hati Menjadi Kotor dan Bagaimana Membersihkannya?

hati yang jernih

Hati adalah cermin, begitu menurut al Ghazali. Jika bersih maka seluruh ilmu Tuhan yang tertulis di al-lauh al-mahfud dengan sendirinya akan memantul ke dalam cermin hati. Namun, jika kotor, maka ia tidak akan menangkap apapun kecuali kegelapan.

Mengapa hati menjadi kotor dan bagaimana membersihkannya?

Menurut al-Ghazali lagi. Hati bagaikan benteng, sementara syaithan bagaikan musuh yang terus berupaya menerobos hati untuk mengusai dan mengotorinya. Bagaimana mencegah agar syaitan tidak menerobos ke dalam hati, maka manusia harus mengetahui “pintu-pintu” yang melaluinya syaitan bisa mengusai hati manusia. Pintu pintu itu tidak lain adalah “sifat manusia” itu sendiri.

Pintu terbesar yang menjadi jalan lapang syaitan adalah:

1. Al ghadab wa asy syahwah (sifat pemarah dan keinginan membara)
2. Al hasad wa al hirshu (iri dengki dan tamak)
3. As-syaba’ (perut kekeyangan)
4. At tham’u fin Nasi (selalu berharap pemberian orang lain)
5. Al ujlah wa tarku at tasabbut (selalu terburu buru dan tidak konsisten)
6. Ad dananir wa ad darahim (uang dan harta kekayaan lainnya)
7. Al buhlu wa khaufu al faqri (pelit dan takut miskin)
8. At ta’asshub lil al madzahib : fanatis terhadap madzhab tetentu, dengki kepada lawan debat, dan melihat orang yang berbeda dengan pandangn merendahkan dan mengolok.
9. Selalu buruk sangka kepada orang lain. Dll

Syaitan masuk ke dalam hati, mengusai dan mengotorinya melalui jalan jalan itu. Maka jagalah dengan pasukan yang kokoh,. Pasukan itu adalah sebaliknya sifat sifat buruk di atas. Semoga Alllah selamatkan kita semua.

Penulis: Imam Nakha’i, Ma’had Ali Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo Situbondo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *