Mbah Liem Sudah Prediksi Singkatnya Gus Dur Jadi Presiden

Mbah Liem Sudah Prediksi Singkatnya Gus Dur Jadi Presiden

Mbah Liem Sudah Prediksi Singkatnya Gus Dur Jadi Presiden- Selain karib, ada kesamaan yang sangat menonjol antara Mbah Liem dan Gus Dur, yaitu sama-sama suka silaturahmi. Dua-duanya adalah kiai kelana, yang sebagian besar waktunya dihabiskan di luar rumah untuk berkunjung dari satu kiai ke kiai lain, dari satu janda ke janda lain, dari satu kuburan ke kuburan lain, dan seterusnya.

Pada dasawarsa 80-an, Gus Dur mendapat undangan sebagai pengisi acara di Jogja dan Pati di hari yang beriringan. Singkat cerita, setelah acara di Jogja selesai, panitia kegiatan yang dari Pati, H. Imamdriyo, sudah siap dengan mobilnya untuk membawa Gus Dur ke Pati.

Setelah masuk ke mobil, Gus Dur bilang, “Ji, nanti ke Klaten dulu ya, sowan ke guru saya.” “Nggih, Gus,” jawab H. Imamdriyo, pemilik mobil sekaligus yang menjadi sopirnya.

Mobil baru berjalan sebentar, Gus Dur sudah tidur dan mendengkur. Menjelang masuk kota Klaten, H. Imamdriyo mulai was-was, karena Gus Dur tidur dan ia tidak tahu di mana alamat guru yang akan disowani itu. Sampai ketika mobil sudah masuk kota Klaten, Gus Dur masih pulas tertidur, sedangkan sang sopir tidak berani membangunkannya.

Akhirnya sang sopir memutuskan untuk meninggalkan kota Klaten dan menggeber mobil dengan kencang. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Gus Dur bilang, “Ji, belok kiri, Ji!” ketika sampai pada pertigaan yang ada gapuranya.

Tentu H. Imamdriyo kaget, karena mobil sedang melaju kencang, sedangkan perintah Gus Dur begitu mendadak. Sampai, kata H. Imamdriyo, mobilnya bersuara cit-cit karena ngeremnya yang terlalu mendadak di tikungan yang sangat tajam. Sebagaimana diketahui, belokan pertigaan masuk ke komplek pesantrennya Mbah Liem, kalau dari arah Jogja, memang sangat tajam dan berbentuk letter V, sehingga sopir perlu membuat ancang-ancang jauh sebelumnya.

Benar, orang yang dimaksud oleh Gus Dur sebagai gurunya tadi adalah Mbah Liem, panggilan akrab KH. Muslim Rifa’i Imampura. Gus Dur memang sering berkunjung ke Sumberejo Wangi, desa tempat tinggal Mbah Liem.

Setelah ngobrol sebentar di lantai, Mbah Lim bilang ke Gus Dur, “Gus, Gus, ayo duduk di kursi itu, biar nanti jadi presiden,” kata Mbah Lim sambil menunjuk ke kursi yang biasanya dipakai oleh Mbah Liem untuk menerima tamu. “Tidak, Mbah, saya di bawah saja,” jawab Gus Dur sebagai bentuk ketawadhu’an.

Mendengar jawaban seperti itu dari Gus Dur, Mbah Liem langsung berdiri, memegang pundak Gus Dur, dan menariknya ke kursi beliau. “Sudah! Duduk sini! Sebentar tidak apa-apa!” seru Mbah Liem sambil mendudukkan Gus Dur di kursinya.

Belakangan, ketika Gus Dur ‘digojlok’ pernah jadi presiden namun singkat, Gus Dur menjawabnya dengan singkat pula, “Saya mengikuti ucapan Mbah Liem!”

Keterangan gambar: Mbah Liem dan Gus Dur dalam sebuah acara yang diadakan oleh UNS Solo tahun 1996.

Semoga artikel Mbah Liem Sudah Prediksi Singkatnya Gus Dur Jadi Presiden ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

Simak artikel terkait di sini

Kunjungi juga channel youtube kami di sini

Penulis: Ahmad Karsono Kasani, Pengajar di Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah.

Editor: Anas Muslim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *