Masuk Surga Karena Cinta

Masuk Surga Karena Cinta

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits:

عَنْ عَائِشَةَ – رضي الله عنها – أَنَّ النَّبِيَّ- صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بَعَثَ رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ وَكَانَ يَقْرَأُ لأَصْحَابِهِ فِي صَلَاتِهِمْ بِـ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} فَلَمَّا رَجَعُوا ذكروا ذَلِكَ لِلنَّبِيِ- صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَقَالَ سَلُوهُ لأَيِّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ فَسَأَلُوهُ فَقَالَ لأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا فَقَالَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّهُ.

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallaha ‘anha:

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus sebuah unit pasukan di bawah komando seseorang yang menjadi imam shalat dan mengakhirinya dengan membaca “Katakan: Dialah Allah Yang Maha Esa.” (QS : al-Ikhlash : 1).

Ketika mereka kembali dari peperangan, mereka memberitahukan hal itu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu baginda berkata kepada mereka: “Tanyakan apa alasannya.” Mereka bertanya kepadanya dan dia menjawab: “Aku melakukannya karena (ayat) itu menyebutkan sifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan aku senang membacanya dalam shalat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: “Beritahu dia bahwa Allah mencintainya.”

(HR al-Bukhari [7375] dan Muslim [263]).

Syarah hadits:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus satu unit pasukan untuk menyebarkan dakwah Islam dan berjihad di jalan Allah. Salah seorang di antara mereka, diangkatnya sebagai komandan dan imam shalat bagi mereka. Ternyata dalam setiap rakaat shalat, komandan tersebut membaca sebagian ayat al-Qur’an dan mengakhirinya dengan membaca surah al-Ikhlash dan dilakukannya dalam setiap rakaat.

Sebagian anggota pasukan ada yang protes kepada komandan tersebut: Mengapa Anda tidak cukup membaca satu surah saja dalam al-Qur’an?  Mengapa dalam setiap rakaat Anda selalu membaca surah al-Ikhlash selain surah yang telah Anda baca?

Setelah pasukan itu kembali dari perjalanan, mereka melaporkan perilaku imam mereka yang membaca surah al-Ikhlash dalam setiap rakaat sebagai akhir rakaatnya. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh mereka menanyakan alasan komandan tersebut melakukannya. Ia memberitahukan, bahwa ia melakukannya karena senang kepada surah tersebut, karena di dalamnya menerangkan tentang sifat-sifat Tuhan Yang Maha Penyayang.

Setelah mendengar informasi tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: “Sampaikan kepada komandan kalian, bahwa Allah mencintainya sebagaimana kamu mencintai surah al-Ikhlash. Cintamu kepadanya akan memasukkanmu ke dalam surga.”

Kesimpulan:

1) Hadits tersebut menunjukkan bahwa dalam shalat, tidak ada surah tertentu yang harus dibaca. Seseorang dapat membaca surah apa saja yang mudah baginya.

2) Hadits tersebut menunjukkan kebolehan mengumpulkan dua surah dalam satu rakaat.

3) Hadits tersebut juga menepis sekelompok orang yang mengatakan bahwa segala sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila seseorang melakukannya maka divonis dengan hukum bid’ah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan seperti yang dilakukan oleh komandan tersebut, dan tidak menegur kepadanya: “Kamu telah menyalahi cara ibadahku, berarti kamu ahli bid’ah.”

Justru beliau mengapresiasi  perbuatan sahabat tersebut sebagai suatu kebaikan dan berkata: “Allah mencintaimu, sebagaimana kamu mencintai surah al-Ikhlash.”

                والله المستعان وعليه التكلان

Semoga bermanfaat, amin ya robbal ‘alamin., An Nida’, 18 Oktober 2019

Oleh: KH. Damanhuri, Rois Syuriah PCNU Bantul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *