Makna Keutamaan Lailatul Qadar Tahun 2020.
Pada bulan ramadan, umat Islam di seluruh dunia menanti kehadiran malam lailatul qadar. Malam yang memiliki kebaikan dibandingkan seribu bulan.
Demi meraih malam yang mulia ini, umat Islam melakukan berbagai amalan seperti i’tikaf di masjid, shalat sunnah, tadarus al-Qur’an, berdzikir dan lain sebagainya.
Lantas, apakah makna yang sesungguhnya dari malam lailatul qadar?
Ulama ahli tafsir, Muhammad Quraish Shihab memberikan penjelasan terkait makna qadar. Menurutnya, setidaknya ada tiga makna dari kata qadar.
Pertama, qadar memiliki arti penetapan atau pengaturan. Lailatul qadar dipahami sebagai malam di mana Allah menetapkan segala sesuatu terkait perjalanan hidup manusia.
Pada malam lailatul qadar, al-Qur’an diturunkan. Maknanya bahwa pada malam tersebut, Allah Swt menetapkan khittah dan strategi untuk Rasulullah. Dalam rangka mengajak manusia kepada agama yang benar. Agama yang akhirnya menetapkan perjalanan sejarah umat manusia. Sebagai individu maupun kelompok.
Kedua, qadar diartikan kemuliaan. Artinya, malam lailatul qadar adalah malam mulia. Tiada bandingannya. Sebab, pada malam tersebut terpilih sebagai malam turunnya al-Qur’an, kitab sucinya umat Islam.
Ketiga, qadar berarti sempit. Pada malam tersebut dipahami sebagai malam yang sempit karena pada malam tersebut banyak malaikat turun ke bumi. Sehingga bumi terasa sempit.
Terkait turunnya malaikat pada malam lailatul qadar, disebutkan dalam surat al-Qadar. “pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”
Keutamaan malam lailatul qadar
Malam lailatul qadar memiliki keutamaan dibandingkan seribu bulan.
Menurut perhitungan Syekh Abdul Halim Mahmud, seribu bulan (alfu syahrin) setara dengan 83 tahun 4 bulan yang merupakan umur standar manusia (dzalika ‘âdah ‘umril insân). Beliau menulis:
والألف شهر هي ثلاث وثمانون سنة وأربعة أشهر, وذلك عادة عمر الإنسان, فهي خير من عمر الإنسان, من عمر كل إنسان: من عمر كل إنسان في الماضي وفي المستقبل, أي أنها خير من الدهر “
Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul qadr (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia; dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadr lebih baik dari (usia) zaman.” (Syekh Abdul Halim Mahmud, Syahr Ramadhân, h. 21)
Dengan penjabaran seperti itu, dapat dibayangkan berarti malam lailatul qadar lebih utama dari seluruh umur manusia. Kalau kita berpatokan kepada umur manusia seperti Rasulullah Saw., yakni 63 tahun.
Pada malam lailatul qadar, siapa saja yang memohon ampun atas dosa-dosanya, niscaya Allah Swt., akan memberikan ampunan.
Hal tersebut berdasarkan hadits Rasulullah Saw:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR. Imam Bukhari).
___________
Semoga artikel Makna Keutamaan Lailatul Qadar Tahun 2020 ini dapat memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait di sini
simak juga video terkait di sini