Kisah Wali Nyentrik Bersembunyi di Kolong Jembatan

Kisah Wali Nyentrik Bersembunyi di Kolong Jembatan oleh Mbah Munif Mranggen 

Kisah Wali Nyentrik Bersembunyi di Kolong Jembatan oleh Mbah Munif Mranggen.

Pada 18 Februari 2020, KH Munif Zuhri Mranggen memberikan mau’idhoh hasanah dalam acara Lailatul Ijtima’ MWC NU Mranggen Demak di Mranggen. Mbah Munif, panggilan akrabnya, mengisahkan kewalian sosok ulama’ di Kudus yang menyamar sebagai penjaga kolong jembatan.

“Dulu ada yang namanya Kyai Ahmad Kaligelis Kudus. Saat itu, ada orang Surabaya haji. Surat-suratnya hilang bingung bagaimana pulangnya, hingga akhirnya diberitahu orang. Kalau ingin bisa pulang, berpeganglah (gondelano) sama orang yang shalat di depanmu,” kisah Mbah Munif mengawali ceritanya. 

Dalam pertemuan pertama itu, ia nunggu sholatnya tertidur sehingga kehilangan jejak. Pertemuan kedua juga begitu, hingga yang ketiga dia baru bisa pegangi jubahnya beliau sebelum tertidur.

Merasa jubahnya dipegangi, Kyai Ahmad menoleh, “ada apa ya?”

“Saya kehilangan surat-surat penting gak bisa pulang, Mbah.”

“Yoo wesss, gondelan jubahku dan merem ya.”

Ternyata, saat membuka mata sudah sampai di pekarangan belakang rumahnya dan bertemu istrinya yang lagi wudhu mau sholat subuh di padasan (tempat wudhu). Istrinya kaget dengan peristiwa yang mendadak itu, bagaimana ceritanya kok bisa.

“Ayoo sholat dulu nanti tak ceritani, bu.”

Setelah cerita, suatu saat nanti mereka berdua merencanakan sowan Kyai penolong itu.

Tiba saat mereka berdua ke Kudus, mereka mencari tahu sosok Kyai Ahmad Kali Gelis itu. Sudah tanya sana-sini, tapi gak ada sosok kyai yang dimaksud. Hingga ada yang ngasih tahu, adanya Ahmad yang tinggal di kolong jembatan yang sering uro-uro.

“ela elo ela elo” (لااله الا الله).”

Saat diintip, orang dimaksud memang benar. Disambangilah beliau.

“Lhoo mbah, kok jenengan di sini.”

Wes menengo ojo kondo-kondo, ndang bali aku rak iso suwe-suwe ketemu kowe (Sudah diam saja, jangan bilang siapa-siapa. Cepet pulang, aku gak bisa berlama-lama bertemu kamu).”

Akhirnya mereka pulang. Tapi ternyata malah woro-woro (kasih informasi) kalau ada orang sholeh penolongnya tinggal di kolong jembatan.

Sang wali yang bersembunyi itu akhirnya tahu. Merasa terbuka jati dirinya, sang wali itu undur diri dari kehidupan ini.

“Begitulah untuk jadi mulya disisi-Nya, tak harus dengan prestise kedudukan dan ketenaran. Beliau menjadi salah satu paku bumi dalam keterasingan kehidupan yang dijaga,” pungkas Mbah Munif mengisahkan.

(Sholihin Sarbiny, MWC NU Mranggen Demak Jawa Tengah)

_____________

Semoga artikel Kisah Wali Nyentrik Bersembunyi di Kolong Jembatan oleh Mbah Munif Mranggen  ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkait di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *