Kisah Unik Belajar KH Kholil Bisri di Krapyak

kyai cholil bisri

Oleh: KH Munawir AF, Mustasyar PWNU DIY

Kiai Zainal Abidin Munawwir juga sama dengan ustad/kyai yang lain. Punya santri yang gemesi, ada juga santri yang disayang. Gus Kholil Bisri yang kemarin saya tulis adalah yang termasuk santri paling gemesi dan disayang. Banyak cerita yang gemesi dan membuat jengkel Kiai Zainal. Tetapi Kiai Zainal juga sayang kepadanya. Kiai Zainal sayang karena Gus Kholil santri yang cerdas, dan pintar di kelas. Padahal ia (Gus Kholil) terkenal tidak pernah belajar. Anehnya menjadi bintang kelas.

Bacaan Lainnya

Penulis pernah menyaksikan sendiri sosok Gus Kholil,  sosok yang dianggap “orang aneh”,  tidak belajar kok jadi bintang kelas?

Suatu malam saya tidur. Saya ingat di kamar E nomor 2, kira-kira jam dua saya nglilir. Saya kaget, tiba-tiba ada lampu menyala. Disitu ada orang duduk asyik, menunduk baca kitab-kitab yang berserakan. Saya ndak bergerak, dan dia tidak tahu bahwa saya sedang memperhatikannya,  karena mata saya tutup dengan lengan. Saya amati dia sedang berpikir serius, dan dihadapannya ada kira-kira 5 atau 6 kitab. Tidak lama, hanya kira-kira 1 jam dia mutola’ah (belajar serius), lalu semua kitab diberesin kembali dan ditaruh pada tempat semula.

Saya amati dia, lalu dia merebahkan badan dan tidur pulas kembali.

Saya menemukan dua hal yang belum pernah saya temukan. Pertama, cara belajar yang kawan-kawan menyebutnya orang aneh. Kedua, cara belajar yang efesien, tetapi sulit untuk diaplikasikan. Dalam hati saya bilang, sulit saya menirukannya.

Baca jugaAntara Kiai Zainal Abidin Munawwir dan Kiai Kholil Bisri Rembang 

Bangun tidur, malah biasanya Gus Kholil langganan untuk bangun siang. Dia tampak biasa,  tidak pernah menampakkan diri:  tadi malam aku belajar. Tidak, tidak!

Dia malah menghilangkan kesan itu. Ia biasanya malah suka bercanda dan usil. Dia guru saya dan saya telah menemukan “mutiara” darinya.

Guru saya yang dikenal nakal itu justru disayang Kiai Zainal, dengan bukti setiap Haul Mbah Munawwir setelah Mbah Ali wafat, Kiai Zainal bilang: wis seliramu wae Lil sing ngaji. Maksudnya, Kiai Kholil selalu diminta ngganti abahnya (KH. Bisri Mustofa) yang selalu diminta Mbah Ali untuk mengisi Mau’idzoh Hasanah.
Allahumma yarham lahum.

Krapyak, 18-03-2015

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *