Kisah Syekh Makdum Al Athos Menaklukkan Kerajaan Jin di Gunung Muria
Request dari teman-teman tercinta, tentang keberadaan sebuah Maqbaroh yang poto Maqbarohnya ada dibawah ini terletak di Pati Kota tepatnya sebelah utara alun-alun kurang lebih 300 M. Di tempat yang oleh masyarakat setempat di namakan SITINGGIL ada sebuah Maqbaroh kuno yang tertulis asma mulia bernama SYAIKH MAKHDUM AL-ATH-THOS.
Siapakah Beliau sebenarnya?
Syaikh Makhdum Al-Ath-Thos yang bernama asli SAYYID ABDUR ROHMAN ALMAKDHUM AL-ISTAMBULI adalah jajaran Ulama dan Wali min Auliyaillah yang hidup pada sekitar abad ke IX yang berasal dari Negara Turki sebelum masa pemerintahan Sulthon Muhammad Al-Fatih. Sayid Abdur Rahman Al-Makhdum Al-Istambuli yang oleh logat pati di era sekarang di sebut Syaikh Makhdum Al-Ath-Thos yang ternyata keturunan Baginda Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dan bermarga Al-Ath-Thos.
Beliau datang dari Timur tengah ( Turki ) berlayar mengarungi samudera dengan tujuan pulau Jawa tidak sendirian melainkan bertiga. Siapakah gerangan ketiga Wali tersebut?
1. Sayyid Maulana Syamsuddin Al-Baqir Ar-Rumi ( Syaikh Subakir ).
2. Sayyid Abdur Rohman Al-Makhdum Al-Istambuli ( Syaikh Makhdum Al-Ath-Thos ).
3. Sayyid Ali Syamsuddin Al-Misri ( Syaikh Ngali Samsujen )
Ketiga Auliya mulia ini datang ke Jawa atas perintah dari Beliau panutan agung Baginda Nabi Muhammad Shollallohu’Alaihi Wasallam yang mereka terima lewat BASYIROH.
Tujuan Beliau bertiga datang ke pulau Jawa untuk menetralisir pulau Jawa yang saat itu dalam cengkraman bangsa lelembut Jin periprayangan dedemit dan sebangsanya, serta mengamankan dari paku-paku doktrin Hinduisme dan Budhisme.
Beliau bertiga datang ke Jawa berlabuh di pantai Jepara. Dan petilasan pendaratan Beliau bertiga di pantai Jepara ada sampai sekarang namun masyarakat setempat tidak mengetahui. Dan kamipun tidak akan mempublikasikan tempat keramat itu di media publik ini. Jika ada yang ingin tahu mohon kiranya lewat messenger saja.
Setelah sampai di daratan lalu Beliau bertiga bersemdi memohon petunjuk pada Baginda Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Dengan petunjuk Baginda Nabi Muhammad selanjutnya Beliau bertiga mengadakan rapat tingkat tinggi di tempat yang sekarang dikeramatkan masyarakat tersebut. Intinya rapat adalah pembagian tugas.
Syaikh Subakir yang paling sepuh membagi tugas sebagai berikut :
Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum kebagian tugas menetralisir Gunung Muria yang memang saat itu menjadi sentralnya kerajaan Jin Kafir di sepanjang pantai pulau Jawa. Syaikh Ali Syamsuddin kebagian tugas menetralisir Gunung Kelud Kediri yang juga menjadi sentralnya kerajaan Jin Kafir di Jawa timur. Sedangkan Syaikh Subakir bertugas menetralisir Gunung Tidar Magelang.
Singkat riwayat, setelah Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum berhasil menetralisir Gunung Muria lalu Beliau berdiam diri sementara di tempat yang sekarang menjadi Desa Rahtawu. Alhamdulillah kami sudah melacak tempat sakrat keramat di Rahtawu itu. Namun bagi teman-teman yang ingin tahu tempatnya itu mohon lewat messenger saja.
Setelah beberapa tahun berdomisili di Rahtawu kemudian Beliau pindah ke sebuat bukit di sebelah tenggara Gunung Argojembangan. Bukit itu akhirnya pada abad ke XV di jadikan padepokan serta pesantren oleh Kanjeng Sunan Muria. Jadi Kanjeng Sunan Muria berdomisili di puncak Muria itu karena napak tilas dari petilasannya Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum.
Setelah beberapa tahun berdiam diri di Bukit Muria lalu Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum pindah ke tempat yang sekarang di sebut SITINGGIL Pati Kota. Sitinggil yang saat ketika Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum datang keadaannya masih hutang belantara belum ada perkampungan. Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum membabat tempat itu kemudian membuat tempat tinggal.
Singkat riwayat, Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum pada suatu hari kedatangan 5 orang tamu yang ternyata pimpinan ke lima tamu itu adalah Empu Aji Darma keturunan Aji Soko. Tujuan Empu Aji Darma dan ke empat muridnya sekaligus anaknya itu tidak lain untuk menyatakan masuk Islam. Kenapa Empu Aji Darma dan ke empat muridnya datang menemui Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum agar di tuntun masuk agama Islam? Jawabnya karena Empu Aji Darma yang merupakan keturunan ke 12 Aji Soko itu mendapat perintah Goib dari kakek moyangnya yaitu Aji Soko agar menemui seorang Begawan sakti dari negri sebrang kulon keturunan orang mulia pembawa agama mulia yaitu Nabi Muhammad.
Singkat riwayat Empu Aji Darma dan ke empat muridnya menjadi mukmin muslim. Empu Aji Darma kembali ke Gunung Lawu dan menyebarkan agama Islam di sekitar Gunung Lawu. Sedangkan yang dua anaknya di titipkan pada Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum untuk terus di tempa di wejang. Sedangkan yang dua anaknya di bawa Empu Aji Darma ke Gunung Lawu.
Salah satu dari anak Empu Aji Darma yang di titipkan pada Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum itu akhirnya menurunkan Ki Gede Sukmoyono. Ki Gede Sukmoyono berputra Raden Kembang Joyo pemilik Pusaka ampuh Keris Rambut Pinutung, Kuluk Kanigoro, Kroncong Gembolo Geni, Sabuk Taliwangke.
Beralih ke perjalanan Syaikh Ali Syamsuddin yang telah berhasil menetralisir Gunung Kelud lalu berjalan ke arah timur menuju ujung Blambangan daerah Banyuwangi. Alhamdulillah kami walaupun hanya sekali tapi pernah melacak petilasannya Syaikh Ali Syamsuddin di lereng Gunung Kelud dan juga di Banyuwangi. Jika teman-teman ada yang ingin tahu tempat sakral di lereng Gunung Kelud dan di Banyuwangi mohon lewat messenger saja.
Setelah Syaikh Ali Syamsuddin berhasil dalam misinya lalu menetap di daerah di Kediri ( Setono Gedong ). Syaikh Ali Syamsuddin Al-Misri adalah Gurunya Pabru Joyoboyo Mamenang Kediri. Bukti otentikasi jika Syaikh Ali Syamsuddin menjadi Gurunya Pabru Joyoboyo adalah dengan adanya Kitab MUSAROR karya Syaikh Ali Syamsuddin yang telah di gubah kedalam bahasa Kawi ( bahasa Jawa kuno ) dengan nama JONGKO JOYOBOYO.
Sumber rujukan dan dawuh yang kami miliki adalah bahwa Prabu Joyoboyo itu mukmin. Kenapa? Jawabnya ketika Prabu Joyoboyo kalah tanding ilmu Kanuragan dengan Syaikh Ali Syamsuddin lalu Prabu Joyoboyo bersedia ikrar Syahadat asal jangan melibatkan keluarganya dan punggawa kerajaan serta rakyat Kediri. Dan Syaikh Ali Syamsuddin menyetujui. Singkat riwayat Prabu Joyoboyo menjadi mukmin tp belum muslim.
Kisah Syekh Makdum Al Athos Menaklukkan Kerajaan Jin di Gunung Muria
Beralih ke perjalanan Syaikh Subakir yang telah berhasil menetralisir Gunung Tidar serta mengadakan perjanjian dengan Eyang Semar ( Ismoyo Jati ) di puncak Tidar lalu menancapkan sebuah PAKU EMAS tepat di jantungnya Gunung Tidar. Alhamdulillah kami sudah 4 kali sowan ke 4 tempat sakral di puncak Tidar yaitu :
1. Tempat bersemedi Syaikh Subakir.
2. Kyai Sepanjang ( Tombak Eyang Semar Ismoyo Jati yang dihadiahkan pada Syaikh Subakir.
3. Paku Bumi ( Paku Emas ).
4. Tempat mulia Syaikh Subakir dan Eyang Semar Ismoyo Jati duduk berdua mengadakan perjanjian.
Setelah selesai misi di Gunung Tidar lalu Syaikh Subakir pindah ke Jawa barat yaitu di daerah Ciamis. Dari Ciamis lalu ke Garut lalu Ujung kulon daerah Serang. Singkat riwayat, setelah di Serang lalu Syaikh Subakir kontak batin dengan kedua sahabatnya yaitu Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum dan Syaikh Ali Syamsuddin.
Singkat riwayat kedua Wali mulia ini dengan kemampuan kewaliannya serta supranaturalnya berhasil menyusul menemui Syaikh Subakir di Gunung Karang Serang. Singkat riwayat, Syaikh Subakir memutuskan untuk meneruskan menjelajah meninggalkan pulau Jawa yang sudah dianggap aman. Tapi Syaikh Ali Syamsuddin kembali ke Kediri karena ada ikatan perjanjian dengan Prabu Joyoboyo. Demikian pula Syaikh Abdur Rohman Al-Makhdum kembali ke Sitinggil Pati karena mempunyai tanggung jawab dua orang muridnya anak Empu Aji Darma tersebut.
Singkat riwayat, Syaikh Subakir dari Jawa singgah di Aceh lalu Malaka lalu ke Makkah Madinah lalu kembali ke negaranya yaitu Turki Istambul.
Demikian sekilas singkat riwayat tentang Beliau Sayyid Abdur Rohman Al-Makhdum Al-Istambuli ( Syaikh Makhdum Al-Ath-Thos ). Jika ada perbedaan sudut pandang tentang riwayat identitas Beliau, mohon kiranya para teman-teman Muhibbul Auliyais Sholihin menyempurnakan. Demikian pula jika ada khilafiyah tentang referensi dan rujukan mohon berikan komentar yang akuratif dan argumentatif. Dan juga kami harap teliti cermati kalimat demi kalimat agar tidak terjadi mis informasi.
Demikian Kisah Syekh Makdum Al Athos Menaklukkan Kerajaan Jin di Gunung Muria. Semoga bermanfaat.
Penulis: Mbah Jangkung
Assalammu’alaikum
Jika tidak keberatan, saya ingin tahu tempat2 sakral beliau2 yg disebut diatas. Kiranya berkenan untuk memberikan informasi tsb melalui email.
Terima kasih
Wassalam
Kalau boleh ustadz, saya ingin tau tempat singgah seperti transit pertama di Jepara, dsb. Minta tolong informasinya nggih, lewat email. Matur suwun sanget.
Assalammu’alaikum
Jika tidak keberatan, saya ingin tahu tempat2 sakral beliau2 yg disebut diatas terutama pesinggahan beliau di jepara. Kiranya berkenan untuk memberikan informasi tsb melalui email.
Terima kasih
Wassalam