Kisah Saridin Syekh Jangkung Pati Tentang Syahadat

Kisah Syahadatnya Saridin Syekh Jangkung Pati

Kisah Saridin Syekh Jangkung Pati Tentang Syahadat.

Masih soal pasrah. Kali ini, aku akan bercerita tentang kisah syahadatnya Syekh Jangkung, atau lebih dikenal dengan nama Saridin. Ia murid Syekh Malaya, nama lain Sunan Kalijaga. Ia populer sebagai waliallah yang nyleneh, sama seperti sang guru. Suatu ketika, ia nyantri kepada Sunan Kudus. Sebagai syarat, ia harus mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Sang Sunan dan santri-santrinya. Sang Sunan pun membacakan dua kalimat syahadat. Setelah itu, ia diminta untuk membaca persis seperti yang dibacakan Sang Sunan. Sang Sunan dan santri-santrinya lama menunggu.

Tetapi dua kalimat syahadat yang ditunggu-tunggu tak jua terucap. Saridin malah berdiri. Mulutnya komat kamit. Ia berlari ke luar padepokan menuju pohon kelapa yang tumbuh di sekitar padepokan. Ia berhenti di pohon kelapa yang paling tinggi. Tanpa basa basi, ia memanjatnya dengan cepat. Sang Sunan tersenyum sementara santri-santrinya bertanya-tanya dalam hati masing-masing. Tanpa butuh waktu lama, Saridin sudah sampai pucuk pohon kelapa. Ia berdiri di pucuk pohon kelapa, sambil merentangkan tangannya. Satu, dua dan tiga. Ia menjatuhkan diri dari pohon kelapa.

Gravitasi bumi menarik tubuhnya dengan cepat. Bruuuk! Ia terkapar, matanya terpejam. Sekali lagi, Sang Sunan tersenyum dan para santri terkejut tak karuan. Ada yang berteriak histeris. Tak kuasa melihat adegan santri baru dari Kota Pati itu. Beberapa detik kemudian, tangan Saridin bergerak, matanya yang terpejam terbuka. Ia berdiri dan berjalan menuju ke arah Sang Sunan. Ia lalu mencium tangan Sang Sunan. Katanya, Sami’na wa atha’na. Sang Sunan tersenyum dan memahaminya.

Itulah Syahadat Saridin. Syahadat tanpa kata. Sekali ia percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, tidak ada keraguan di hatinya. Ia percaya, bahwa jika seadainya mati setelah menjatuhkan diri dari pohon kelapa, semata-mata itu bukan karena jatuh dari pohon kelapa. Akan tetapi memang Allah yang menghendainya mati. Pasrah total.

Tentu saja, tak semua orang bisa melakukan syahadat seperti syahadatnya Syekh Jangkung. Jangan sekali-kali mencobanya, karena resiko ditanggung sendiri. Begitu.

Penulis: Nur Rokhim, Pati.

_________
Semoga artikel Kisah Saridin Syekh Jangkung Pati Tentang Syahadat ini dapat memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua, amiin..

“sangat banyak para wali Allah yang memiliki cara tersendiri dalam mendekatkan diri kepada sang pencipta, mulai dari hal tidak bisa di nalar. sampai dengan tidak masuknya logika manusia. aneh kan? nah, itulah yang di sebut dengan karomah. sebuah keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada hambanya yang terpilih dan dekat dengan sang Kholiq”

simak juga artikel terkait di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *