Kisah Seorang Hamba Tak Jadi Dilempar Ke Neraka Karena Cinta

Kisah Seorang Hamba Tak Jadi Dilempar Ke Neraka Karena Cinta

Kisah Seorang Hamba Tak Jadi Dilempar Ke Neraka Karena Cinta.

Oleh: KH Damanhuri, Katib Syuriah PCNU Bantul.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari penutup kitab Majma’ul Bahroyn, karya Asy Syaikh Ma’ruf bin Muhammad Bajammal.

Diriwayatkan dalam sebuah atsar, bahwa Allah Ta’ala menghisab seorang hamba, ternyata keburukannya lebih berat. Maka dia diperintahkan untuk dibawa ke neraka. Ketika dia telah dibawa, Allah berfirman kepada Malaikat Jibril,

“Susullah hamba-Ku dan tanyalah, apakah dia pernah duduk di majelis orang alim ketika di dunia, agar Aku dapat mengampuninya dengan syafa’atnya?”

Maka Jibril bertanya kepada hamba itu, lalu dia menjawab, “Tidak pernah.”

Maka berkatalah Jibril, “Wahai Tuhan, Engkau lebih mengetahui keadaan hamba-Mu.”

Lalu Allah berfirman, “Tanyakanlah, apakah dia mencintai seorang alim?”

Maka Jibril pun bertanya kepadanya, lalu dia menjawab, “Tidak.”

Allah berfirman lagi, “Wahai Jibril tanyakanlah, apakah dia pernah duduk satu meja dengan orang alim?” Jibril pun bertanya kepadanya, tetapi dia menjawab, “Tidak.”

Lalu Allah berfirman lagi, “Wahai Jibril, tanyakanlah nama dan nasabnya. Jika namanya sama dengan nama seorang alim, maka dia akan kuampuni.”

Maka Jibril bertanya kepadanya, tetapi ternyata tidak sama.

Kemudian Allah berfirman kepada Jibril, “Peganglah tangannya dan masukkan dia ke dalam surga, karena dia menyintai seseorang yang orang itu menyintai seorang alim.”

Lalu diapun diampuni dengan keberkahan mencintai orang yang mencintai orang alim.

Wallahu A’lam

Dikutip dari

📚 Manhajus Sawiy, karya Al Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith.

________________

Semoga artikel Kisah Seorang Hamba Tak Jadi Dilempar Ke Neraka Karena Cinta ini memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua, amiin..

BONUS ARTIKEL TAMBAHAN

Karomah Habib Ali Kwitang, Terlalu Dahsyat untuk Dilogikakan.

Suatu ketika tatkala al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (Kwitang) sedang mengajar di rumahnya di hadapan muridnya yang cukup banyak, beliau mendengar suara ibunda tercinta, Nyai Salmah: “Li… Ali… Li…”, begitu panggil sang ibu.

Lalu Habib Ali, waktu itu telah berumur lebih dari 60 tahun, langsung saja permisi kepada semua muridnya: “Saya minta ridhanya untuk menemui ibu saya terlebih dahulu.”

Habib Ali pun menemui ibunya. Ternyata sang ibu minta diantarkan ke kamar mandi. Bergegaslah Habib Ali menggendong sang bunda pergi ke kamar mandi. Bukan itu saja, Habib Ali lah yang langsung membersihkan dan menyuci pakaian sang ibu. Meski ada istri tapi Habib Ali tidak mengizinkannya, karena demi bakti beliau terhadap sang ibu. Padahal waktu itu Habib Ali telah dikenal sebagai ulama yang terpandang di tanah Betawi, tetapi beliau bila dipanggil sang ibu tanpa pikir panjang langsung memenuhi panggilan itu.

Ada suatu peristiwa dimana Habib Muhammad, putra Habib Ali, masih kecil sementara Habib Ali sedang dalam rihlah dakwahnya di Negeri Singapura. Dan sang ibu, Nyai Salmah, bertanya pada menantunya yaitu istri Habib Ali: “Mana Ali, putraku?”

Dijawab oleh istri Habib Ali: “Sedang dakwah di Singapura, Umi.”

Dengan spontan sang ibu memerintahkan pada menantunya itu: “Cepat kirim telegram, bilang padanya ibu memanggilnya untuk pulang!”

Langsung dikirimlah telegram itu kepada Habib Ali yang sedang berdakwah di Singapura. Sesampainya telegram itu pada Habib Ali, langsung beliau baca. Setelah dibaca, tanpa basa-basi Habib Ali pun permisi pamit untuk pulang karena sang ibu yang memanggilnya.

Begitulah tanda bakti seorang ulama besar, orang terpandang, panutan umat, al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi terhadap sang bunda tercinta.

Penulis: Sya’roni As-Samfuriy.

*Sumber kisah: Ustadz Antoe Djibrel, Khadim Majelis Ta’lim Kwitang dari Almarhum al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi).

_____________________

Semoga artikel Karomah Habib Ali Kwitang, Terlalu Dahsyat untuk Dilogikakan ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkait di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *