Beliau adalah Al-Imam Al-Qutub Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid Tanggul, Jember. Sosoknya sangat berwibawa, jama’ahnya jutaan, dan masyhur bukan hanya di Nusantara tapi juga di Timur Tengah. Maqom kewaliannya sudah sampai pada tingkatan Qutub, pemimpin para wali pada masanya. Tamunya mulai rakyat paling pelosok desa sampai para pejabat tinggi negara, bahkan sampai Raja Arab Saudi meminta bantuannya.
Salah satu jama’ahnya ada yang tinggal di daerah Ampel Surabaya. Saat itu, orangnya sangat membutuhkan biaya besar untuk kebutuhan keluarganya. Di rumahnya terpajang foto Habib Sholeh Tanggul dan setiap ia melihat foto tersebut selalu berdoa memohon kepada Allah dengan berkah Habib Sholeh, semoga ia mendapatkan uang yang ia butuhkan untuk keluarganya. Doa itu dilakukannya berkali-kali.
Rupanya doa orang ini terdengar secara batiniyah oleh Habib Sholeh Tanggul. Sampai pada suatu hari, Habib Sholeh didatangi tamu para pejabat pemerintah utusan Menteri Adam Malik. Mereka datang membawa hadiah untuk Habib Sholeh berupa sejumlah uang yang banyak.
“Coba ambil uang yang kalian bawa sejumlah sekian juta dan serahkan uang itu kepada fulan yang rumahnya di daerah Ampel Surabaya,” kata Habib Sholeh Tanggul.
“Atas karunia yang Allah, berikan itu untuknya. Hanya itu saja, selebihnya kalian bawa kembali,” lanjut Habib Sholeh.
Habib Sholeh kemudian meminta kepada putranya, yaitu Habib Muhammad bin Sholeh Al-Hamid untuk menulis alamat dan surat untuk orang yang dituju sekitar Ampel Surabaya itu.
Tidak lama kemudian, utusan AdamMalik itu bergegas menuju rumah orang yang dimaksud Habib Sholeh. Sampai di lokasi rumahnya, mereka langsung menyerahkan sejumlah uang sebagaimana yang dimaksud Habib Sholeh.
“Ini dari Habib Sholeh Tanggul. Ini juga sekaligus ada surat dari beliau,” kata utusan itu.
Melihat dan mendengar apa yang disampaikan utusan itu, orang yang selalu berdoa menangis luar biasa dan tersungkur sujud syukur kepada Allah SWT.
“Alhamdulillah.. Ini berkah cucu Rasulullah,” katanya penuh bersyukur.
Orang itu kemudian penasaran dengan surat dari Habib Sholeh. Lalu dibukanya surat itu, isinya sebagaimana berikut ini:
“Uang ini yang kau butuhkan sebagaimana permintaanmu kepada Allah di saat memandang gambarku,” tulis Habib Sholeh Tanggul dalam suratnya yang pendek itu.
Subhanallah.. Itulah karomah seorang kekasih Allah. Kasih sayangnya kepada sesama sungguh luar biasa. Hidupnya digunakan untuk kemanfaatan umat seluas-luasnya. (Mukhlisin/Bangkitmedia.com)
*Kisah ini disampaikan Al-Habib Abu Bakar bin Abdul Qadir Mauladdawilah Malang yang bersumber dari kisah putra Habib Sholeh Tanggul, yakni Habib Muhammad bin Sholeh Al-Hamid Tanggul.
———
Simak Juga Video Terbaru dari Gus Muwafiq :
