Kisah Perjuangan Mbah Marijan dan Pertemuan dengan Gus Dur

Kisah Perjuangan Mbah Marijan dan Pertemuan dengan Gus Dur

Kisah Perjuangan Mbah Marijan dan Pertemuan dengan Gus Dur

Dilahirkan pada tahun 1927, ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu ia sandang sejak tahun 1982. Ia selalu menjadi rujukan bagi para pendaki Merapi yang ingin melakukan pendakian. Warga juga menunggu komandonya untuk mengungsi jika Merapi akan meletus.

Mbah Maridjan pernah menjadi Rais Ranting NU Kinahrejo dan kemudian diangkat menjadi wakil rais di MWC NU Cangkringan. Ia merupakan figur setia yang selalu mendampingi Merapi, apapun kondisinya. Namanya mulai dikenal luas saat Merapi meletus tahun 2006

Kediaman Mbah Maridjan selalu ramai oleh kunjungan dari masyarakat, baik yang sekedar ingin bersilaturrahmi atau meminta nasehatnya.

Sebuah musholla yang merupakan bangunan baru, berdiri tegak disamping rumahnya. Ia menuturkan, tempat ibadah ini dibangun dari uang hasil kontrak iklan sebuah minuman berenergi.

Mbah Maridjan pernah bercerita bahwa Gus Dur pernah berkunjung ke rumahnya dan menunjukkan rasa kekaguman kepada Ketua Umum PBNU 1984-1999 ini.

Saat merapi meletus, Mbah Maridjan menolak ikut mengungsi, apapun risikonya, 40 tahun ia mengabdikan dirinya tanpa pamrih. Sebuah tekad yang tak masuk akal, kecuali diihat dari perspektif budaya Jawa.

Ia menjadi cerita tentang sosok yang berani menentang titah siapapun, demi tugas pelayanan yang sedang diembanya. Pada tahun 2006, ketika Gunung Merapi mulai aktif, saat itu semua orang menganjurkan Mbah Marijan untuk mengungsi, termasuk mendiang Gus Dur dan Sri Sultan Hamengku Buwono X, tetapi Mbah Marijan bersikeras bahkan berjalan meniti lereng Merapi.

Hangrungkepi momongane, melindungi dan setia sampai akhir kepada sesuatu yang dulu pernah diamanahkan oleh Sultan HB IX (almarhum) kepada Mbah Maridjan. Ia bagaikan prajurit yang tak mau meninggalkan posnya, walaupun nyawa taruhannya.

Lahumal Faatihah….

Demikian Kisah Perjuangan Mbah Marijan dan Pertemuan dengan Gus Dur. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *