Kisah Pemabuk Jalanan yang Membuat Syekh Abdul Qadir Menangis dan Tersungkur.
Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang ulama fiqih yang sangat dihormati oleh Sunni dan dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme. Ia adalah orang Kurdi atau orang Persia. Syekh Abdul Qadir dianggap wali dan diadakan di penghormatan besar oleh kaum Muslim dari anak benua India. Di antara pengikut di Pakistan dan India, ia juga dikenal sebagai Ghaus e Azam.
Suatu ketika Sultonul Auliya’ Syekh Abdul Qadir Al Jailani bersama murid-muridnya sedang melakukan perjalanan, mereka berpapasan dengan seorang pemabuk yang sedang mabuk berat. Tak disangka, Pemabuk tersebut menghentikan langka rombongan Syekh Abdul Qadir dan murid-muridnya, ternyata pemabuk itu malah bertanya dengan 3 pertanyaan kepada Syekh Abdul Qadir:
1. Yaa Syekh, apakah Allah SWT mampu merubah pemabuk sepertiku menjadi ahli ta’at?
Syekh menjawabnya: “Pasti mampu…”
2. Apakah Allah SWT mampu merubah ahli ma’siat sepertiku menjadi ahli ta’at setingkat dirimu?
“Sangat mampu,” jawab Syekh.
3. Apakah Allah SWT mampu merubah dirimu menjadi ahli ma’siat sepertiku..?
Tanpa menjawab pertanyaan tersebut, seketika itu Syekh Abdul Qadir langsung menangis dan tersungkur, bersujud kepada Allah SWT.
Semua murid kebingungan dan bertanya: “Ada apa wahai Tuan Syekh..?”
“Betul sekali orang ini,” kata Syekh Abdul Qadir kepada murid muridnya.
“Kapan saja Allah SWT mampu merubah nasib seseorang termasuk diriku. Siapa yang bisa menjamin diriku bernasib baik, meninggal dalam keadaan husnul khotimah.”
Ini kisah yang sangat istimewa. Sekelas Sultonul Auliya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani saja sangat khawatir dengan dirinya dan tidak pernah bangga dengan maqam kewaliannya, apalagi dengan kita yang belum jelas kedudukan di sisi Allah SWT. Tak ada alasan untuk kita bangga diri dengan amal dan perbuatan kita. Kisah ini diceritakan oleh Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff dalam haul ke 10 KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi.
Demikian Kisah Pemabuk Jalanan yang Membuat Syekh Abdul Qadir Menangis dan Tersungkur, semoga memberi manfaat kepada kita semua.
22 Juli 2020
penulis: Ahmad Hasan Mashuri
