Syaikhona Kholil Bangkalan adalah gurunya para kiai Nusantara. Dari pesantrennya, lahir para ulama’ besar yang menjadi pejuang bagi Indonesia. Jasa-jasanya sangat besar, termasuk terkait berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama’ (NU) yang didirikan para muridnya.
Bagi masyarakat Madura sendiri, sosok Syaikhona Kholil Bangkalan sangat istimewa. Tapi ada kisah pilu yang mendebarkan saat itu. Di ceritakan, setiap memasuki bulan haji, Syaikhona Kholil Bangkalan memberangkatkan orang naik haji, baik orang yang tidak mampu bahkan orang yang kaya pun di berangkatkan ke Mekkah. Ada 10 sampai 20 orang tiap tahunya.
Orang-orang pun akhirnya pada heran kepada Syaikhona Kholil Bangkalan. Darimana beliau mendapatkan uang buat bayar ongkos mereka, mengingat pada waktu itu mencari uang sangatlah sulit karena negara Indonesia sebagian masih di kuasai oleh penjajah Belanda.
Akhirnya ada yang iri dan benci kepada Syaikhona Kholil Bangkalan. Kemudian beliau difitnah dan dilaporkan ke pihak keamanan tentara Belanda atas tuduhan memalsukan uang.
Dan tidak butuh waktu lama para tentara pun langsung mengkap dan memenjarakan Syaikhona Kholil Bangkalan.
Kejadian aneh mulai terlihat, ketika Syaikhona Kholil Bangkalan diintrogasi oleh tentara.
“Kiai, saya memanggil anda karena ada yang melaporkan kalau anda telah memalsukan uang,” kata pak tentara.
“Saya tidak memalsukan uang, itu tidak benar,” jawab Syaikhona Kholil Bangkalan.
“Anda tiap tahun memberangkatkan orang naik haji, terus anda dapat uang dari mana?,” sanggah pak tentara.
“Yang memberangkatkan mereka naik haji bukan saya tapi Allah SWT,” jawab Syaikhona Kholil Bangkalan.
Sambil menjawab itu, Syaikhona Kholil Bangkalan menunjuk sebuah batu dengan tanganya. Subhanallah, dengan izin Allah SWT batu itu seketika berubah menjadi emas murni 24 karat. Pak tentara terbelalak matanya melihat kejadian aneh itu.
Syaikhona Kholil Bangkalan juga menunjuk batu yang lain dan seketika batu itupun juga berubah menjadi emas. Melihat emas berserakan itu, pak tentara saling berebut mengambil batu yang tadi berubah menjadi emas.
Para tentara akhirnya sadar kalau Syaikhona Kholil Bangkalan difitnah dan hari itu juga Syaikhona Kholil Bangkalan dibebaskan dengan hormat.
Itulah sebagian karomah Syaikhona Kholil Bangkalan. Seorang wali tidak butuh harta. Justru mereka menjauhkan diri dari kesenangan dunia. Semoga kita selalu mendapat kucuran barokah dari beliau hingga bersambung kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. (Mukhlisin/Bangkitmedia.com)