Kisah Nyata, Jasad KH Khozin Yahya Malang Masih Utuh
Ketika pemakaman para masyayikh yang terletak sebelah selatan masjid Asy-Syafi’iyah desa Ganjaran Gondanglegi Malang direnovasi beberapa hari yang lalu, terdapat pemandangan yang “membahagiakan”. Bahagia, karena informasi tentang hal tersebut terkait langsung dengan guru kita. Betapa bangga kita sebagai santri dipertunjukkan fakta yang melegakan.
°°°
Sebagaimana kesaksian KH Ahmad Hariri Yahya yang menyatakan bahwa ketika proses perbaikan dikerjakan, makam Kiai Khozin sempat terbuka dan terlihat jasad putra pertama Kiai Yahya Syabrowi itu utuh serta kain kafannya masih bagus.
°°°
Sesungguhnya kenyataan ini bukan hal yang terlalu fenomenal bagi kalangan para santrinya, karena para masyayikh yang sudah tenang di peristirahatan terakhirnya kita yakini merupakan golongan orang-orang yang diselamatkan oleh Allah SWT di alam barzakh.
Suatu saat Nyai Hj Amlum Bariroh (Ning Riro) bersama abahnya, KH Qosim Bukhori berziarah ke lingkungan makam kiai Bukhori Ismail. Tiba-tiba istri Gus Sulthon itu mendengar suara sayup-sayup orang yang tengah membaca Al-Qur’an.
“Suara siapa itu Kai ?”
“Khozin sedang membaca ayat-ayat suci.” Jawab paman sekaligus karip sang empu suara itu.
°°°
Kejadian demikian bukan ihwal yang mustahil, sebab dalam banyak riwayat disebutkan fakta yang serupa dengan perilaku kiai Khozin tersebut.
Antara lain, Abul Hasan dalam kitab ar-Raudhah meriwayatkan dari jalur Ibrahim al-Haffar, ia berkata “Aku menggali kuburan, ternyata ada batu bata yang nampak. Ketika kubuka batu bata itu, aku mencium bau misik. Ternyata di dalamnya ada seorang Syaikh yang duduk sambil membaca al-Qur’an di dalam kuburnya.”
Dari Ibrahim ibn as-Shimmah al-Muhallabi, orang-orang yang lewat benteng pada waktu sahur berkata “Apabila kami lewat di sisi kuburan Tsabit al-Bunnani, kami mendengar bacaan al-Qur’an”. (Sumber: https://bincangsyariah.com/…/kisah-jenazah-membaca-alquran…/)
°°°
Tentu dua peristiwa di atas bukan sesuatu yang kebetulan, tetapi pasti ada amalan baik yang melatarinya.
Seperti pernah dinyatakan oleh Gus Zainal Arifin Fadly bahwa salah satu rutinitas kiai Khozin adalah senantiasa membaca firman Allah SWT di larut malam.
Model membaca tokoh yang wafat pada tahun 2000 itu terhadap Al-Qur’an begitu lirih sehingga nyaris tidak jelas didengar. Hal ini persis sebagaimana tata cara yang acap kali dipraktekkan Kiai Qosim Bukhori.
Oleh karenanya, pantas bila jenazah sosok yang lahir pada tahun 1939 itu tetap sempurna. Sebab dalam lubang berukuran kurang lebih 1,5 m x 2,5 m, beliau masih melakukan kebiasaan semasa hidupnya, maka kita berani menyimpulkan “jasadnya tidak akan punah”.
°°°
Semoga artikel Kisah Nyata, Jasad KH Khozin Yahya Malang Masih Utuh ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
1 Ramadan 1441 H/24 April 2020 M.
Penulis: Gus Mad.
Editor: Muhammad