Kisah Mobil Kiai Mahrus Aly Lirboyo Tenggelam di Sungai Bengawan Solo

Kisah Mobil Kiai Mahrus Aly Lirboyo Tenggelam di Sungai Bengawan Solo

Kisah Mobil Kiai Mahrus Aly Lirboyo Tenggelam di Sungai Bengawan Solo.

Ketika saya dulu nyantri di Lirboyo, tak berpikir mau jadi apa, yang penting ngaji, nderes(baca al-Quran), ngafalin nadzaman kitab dan shalat jamaah. Ternyata saya juga jadi manusia, malahan bisa melenggang ke gedung MPR di Senayan. Tidak usah dipikir, yang menjadikan Gusti Allah. Tugas kita ialah melaksanakan kuwajiban dari Allah SWT. Allah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu, kita menuntut ilmu. Jika kuwajiban dari Allah sudah dilaksanakan, maka Allah yang akan menata. Jika Allah yang menata sudah pasti sip!, begitu saja. Jika yang menata kita, belum tentu sip!.

Perlu putra-putri anda, dalam menuntut ilmu, berpisah dengan orang tua. KH Mahrus Aly Lirboyo pernah dawuh,

“Nek ngaji kok nempel wong tuo, ora temuo-temuo”( jika mengaji masih bersama dengan orang tua, tidak akan cepat dewasa.)

Maka masukkanlah pesantren, biar cepat dewasa pikirannya. Itu yang ngendiko, kyai mahrus Lirboyo.

KH Mahrus Aly (Mbah Mahrus) itu ulama hebat, seorang kekasih Allah. Beliau sesepuh Kodam Brawijaya Jawa Timur. Salahsatu kehebatannya, pernah beliau bersama mobilnya jatuh dan tenggelam di Sungai lebih dari lima jam, namun tidak kenapa-kenapa. Mobilnya ketika itu Holden 66. Orang yang ada di mobil ada empat: Mbah Mahrus berserta istri beliau Ibu Nyai Zaenab, depan yang nyopir H Syakur dari Pasuruan dan saru lagi sang penderek, KH Chariri Turmudzi dari Brebes.

Mobil itu jatuh dan tenggelam di Tengah Bengawan Solo, Langitan Tuban. Bingung rombongan yang dibelakangnya, termasuk Bupati Gresik ketika itu. Bagaimana nasibnya? Akhirnya (mereka) mendatangkan derek dari Surabaya. Padahal dari Blabak sampai Surabaya memakan waktu lima jam lebih. Setelah derek sampai, ditariklah mobil yang tenggelam keatas. Sampai atas, mobil ditaruh di aspal, pintunya dibuka: Mbah Mahrus malah sedang merokok! Ternyata merokok menghidupkanmu, tidak membunuhmu!(canda KH Chalwani, disambut gelak tawa dan tepuk tangan). Sedikit saja, tidak ada air yang masuk ke mobil Mbah Mahrus, semuanya segar bugar. Sampai-sampai, di muat di surat kabar, Jawa Pos memuat, Surabaya Pos dan televisi memuat: “Ada Kyai Waterproff: Anti Air”. Itulah Mbah Mbah Mahrus Lirboyo, luar biasa. Ini sejarah.

Demikian Kisah Mobil Kiai Mahrus Aly Lirboyo Tenggelam di Sungai Bengawan Solo, semoga manfaat.

*Petikan kisah ini bersumber dari ceramah  KH Achmad Chalwani Nawawi (Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Mursyid Thariqah Qadiriyyah/ Naqsyabandiyyah Berjan Purworejo, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah) yang disampaikan pada acara Tahni’atul ‘Ied ke-14 Ikatan Santri Kebumen (Iktrimen) Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Gebang, Purworejo, bersama Masyarakat Binangun, Jatimulyo, Kuwarasan, Kebumen, Jawa Tengah, 11 Agustus 2015/ 26 Syawwal 1436 H. Ceramah dialihtulisankan oleh: Ahmad Naufa Khoirul Faizun, pengelola situs ahmadnaufa.wordpress.com .

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *