Kisah Kiai Ageng Muhammad Besari Berbuka Puasa Dengan Tongkat Kiai Nur Shodiq
Kisah Kyai Ageng Muhammad Besari Tegalsari mempunyai kebiasaan berbuka dahulu dengan hidangan kemudian sholat maghrib. Sedangkan adik beliau Kyai Nur Shodiq mempunyai kebiasaan berbuka secukupnya dengan minum atau makan yang manis kemudian sholat maghrib selanjutnya baru dahar (makan).
Suatu ketika Kyai Ageng Muhammad Besari ingin mengajak Kyai Nur Shodiq berbuka bersama di rumah Kyai Ageng Muhammad, tentunya dengan cara Kyai Ageng Muhammad berbuka, dengan makan terlebih dahulu kemudian sholat maghrib.
Sore itu menjelang maghrib Kyai Ageng Muhammad sudah mempersiapkan buka bersama sambil menunggu adiknya Kyai Nur Shodiq. Tak begitu lama Kyai Nur Shodiq datang. Kyai Ageng Muhammad hanya tersenyum melihat apa yang terjadi, karena beliau tahu bahwa yang datang bukanlah Kyai Nur Shodiq, tapi tongkat Kyai Nur Shodiq yang telah dirubah menjadi sosok Kyai Nur Shodiq. Kyai Nur Shodiq tetap istiqomah buka puasa di rumah dengan cara beliau yaitu membatalkan puasa kemudian sholat maghrib lalu dahar (makan).
Begitulah para kekasih Allah berperilaku sampai hal-hal terkecil pun dilakukan secara istiqomah. Guru saya pernah dawuh :
Lek waline Gusti Allah kie dudu sing istiqomah ibadah trus sopo maneh…???
Opo sing tukang sulapan kae..???
(إِنَّ ٱلَّذِینَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَـٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَیۡهِمُ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحۡزَنُوا۟ )
[Surat Fushilat 30]
Sesungguhnya mereka yang mengucapkan Tuhan Kami Allah kemudian istiqomah maka malaikat akan turun seraya berkata : janganlah takut dan janganlah bersedih. Yang tidak punya rasa takut dan sedih hanya para Auliya’
(أَلَاۤ إِنَّ أَوۡلِیَاۤءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ)
[Surat Yunus 62]
Ingatlah bahwa kekasih Allah itu tidak punya rasa takut dan rasa sedih
Demikian Kisah Kiai Ageng Muhammad Besari Berbuka Puasa Dengan Tongkat Kiai Nur Shodiq . Semoga bermnfaat.
Penulis: Gus Khoirul Muttaqin Muhammad