Kisah Ketawadluan Kiai Syafa’at Banyuwangi Kepada Kiai Hamid Pasuruan

Kisah Ketawadluan Kiai Syafa'at Banyuwangi Kepada Kiai Hamid Pasuruan

Kisah Ketawadluan Kiai Syafa’at Banyuwangi Kepada Kiai Hamid Pasuruan.

Suatu hari, digelar acara besar berupa halaqoh (pertemuan istimewa) yang dihadiri para kiai di Pasuruan. Termasuk yang hadir dalam halaqoh itu adalah KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur Blokagung Banyuwangi dan KH. Abdul Hamid Pasuruan.

Di tempat halaqoh tersebut, setelah banyak orang yang datang dan berkumpul, tibalah sosok kiai karismatik dari Pasuruan yang akrab dipanggil Kyai Hamid itu, langsung disambut dengan hormat oleh panitia dan para kiai. Selang beberapa saat kemudian setelah Kiai Hamid menunggu di dalam, barulah menyusul sosok Kyai Blokagung yang oleh masyarakat dan santrinya karib dipanggil Mbah Yai, yakni KH. Muktar Syafa’at Abdul Ghofur.

Kedatangan Kiai Syafa’at disambut sama dengan tamu yang lain. Namun, ada satu tindakan yang tidak sama dilakukan oleh tamu-tamu yang lainnya, saat Mbah Yai ingin masuk dalam halaqoh tersebut, pandangannya tertuju pada sepasang sandal yang berada di antara ratusan sandal-sandal. Sepasang sandal itu terlihat menghadap lurus dengan tempat halaqoh yang berada di dalam.

Kiai Syafa’at tiba-tiba langsung mengambil sepasang sandal itu dan kemudian membaliknya dengan tujuan agar orang yang punya sandal tersebut bisa dengan mudah menggunakannya saat keluar. Dan Masya Allah, dari puluhan bahkan mungkin ratusan sandal yang ada disitu, ternyata yang diambil oleh Kiai Syafa’at adalah sandal milik KH. Abdul Hamid Pasuruan.

***

“Kok Mbah Kiai Syafat’at bisa tahu..! Padahal beliau datang sudah terlambat. Dan sandalnya Kyai Hamid sudah sangat sulit untuk ditentukan karena sudah bercampur dengan ratusan sandal yang lainnya.”

Secara nalar, tidak mungkin bisa tahu ini sandal siapa. Kecuali mereka yang setiap hari bertemu langsung dan paham dengan sandal Kiai Hamid. Dan lagi Mbah Kiai Syafat datangnya juga terlambat. Inilah kehebatan Mbah Yai Syafa’at, la ya’riful waali illal waali, tidak ada seseorang yang tahu kewalian seseorang, kecuali seorang wali.

Namun belum di sini kejadian tidak masuk akal itu terhenti. Tapi, di sinilah kejadian yang lebih menakjubkan lagi yang sangat tidak masuk akal. Saat kedua sandal Kiai Hamid selesai diputar berbalik arah oleh Kiai Syafa’at, tiba-tiba sepasang sandal itu bergerak memutar kembali dengan sendirinya ke arah semula. Masya Allah. Melihat kejadian itu, Kiai Syafa’at dengan cepat memutar sepasang sandal Kiai Hamid ke arah berlawanan dengan membaliknya kembali dengan tujuan yang sama. Namun, kejadian serupa terjadi lagi, yakni sandal Kiai Hamid yang sudah di balik kembali berputar seperti semula.

Hal itu terulang sampai 3 kali. Terakhir saat Kiai Syafaat ingin membalik untuk yang keempat kalinya, tiba-tiba keluar dengan bergegas dari dalam majlis, sosok berwibawa yang sekarang dikenal waliyullah yakni KH. Abdul Hamid. Tidak ada yang memberi tahu apa yang dilakukan Kiai Syafa’at di luar saat itu kepada Kiai Hamid, karena beliau sudah ada di dalam bersama para tamu yang lain. Tapi, Kyai Hamid tiba-tiba datang dan langsung mencegah Kiai Syafa’at yang ingin membalikkan sandalnya seraya memegangi ke dua pundak Kiai Syafa’at dan memeluknya sambil berkata: “ampon ngooooten kyai…ampon ngoooooten kyai.”

Seakan Kiai Hamid merasa malu menerima perlakuan Kiai Syafa’at kepadanya. Dan selanjutnya Kiai Hamid sendirilah yang mengantarkan Kiai Syafa’at masuk ke dalam majlis itu.

Inilah keteladanan ketadziman dan ketawadhu’an Kiai Syafa’at kepada sosok alim yang dikenal waliyyullah itu, yakni KH. Abdul Hamid Pasuruan. Dengan kewalian dan segudang ilmunya, Kiai Syafaat masih tetap mengutamakan akhlaq kepada orang alim.

Masya Allah, indah sekali kejadian itu. Mudah-mudahan kita semua selalu mendapatkan limpahan berkah dari ke dua Waliyyullah tersebut KH. Abdul Hamid Pasuruan dan KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur Blokagung Banyuwangi. (Mukhlisin/Bangkitmedia.com)

________________

Semoga artikel Kisah Ketawadluan Kiai Syafa’at Banyuwangi Kepada Kiai Hamid Pasuruan ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkait di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *