Kisah Ketajaman Mata Batin Mbah Maimoen

Thoriqoh Mbah Moen Itu Ngaji dan Mendidik Santri

Kisah Ketajaman Mata Batin Mbah Maimoen.

Dulu saat KH. A’wani menjadi pengurus Pondok al-Anwar tempo dulu, beliau ingin mengundang KH. Bisri Musthofa untuk menyampaikan mau’idzoh pada acara maulid dan harlah Ponpes al-Anwar seperti biasanya.

Bacaan Lainnya

Namun saat Syaikhina Maimoen Zubair mengetahui bahwa panitia maulid ingin mengundang KH. Bisri, beliau langsung memanggil KH. A’wani yang menjadi panitia kala itu. “Ojo Kiai Bisri liane wae” (jangan undang Kiai Bisri, lainnya saja) perintah Syaikhina.

Kiai A’wani muda pun bingung ingin mengundang Kiai siapa, padahal biasanya yang mengisi mauidzoh adalah Kiai Bisri. Tak pikir panjang beliau pun berinisiatif untuk mengundang Kiai Sya’roni Kudus. Beberapa hari sebelum acara maulid Nabi diselenggarakan, terdengar kabar meninggalnya Kiai Bisri Musthofa, KH. A’wani yang kala itu menjadi panitia pun kaget mendengar berita tersebut.

Beliau menjadi tau sirr/hikmah mengapa Syaikhina Maimoen Zubair mengutus beliau untuk mengundang Kiai lain. Ternyata Syaikhina Maemoen Zubair sudah tau/kasyf kalau Kiai Bisri akan wafat sebelum acara diselenggarakan.

Para Nabi AS begitu juga para pewarisnya diistimewakan oleh Allah SWT dengan ilmu kasyf yaitu bisa melihat hal gaib/sesuatu yang tak kasat mata seperti masa depan atau sesuatu yang terbenak dalam hati seseorang, namun mereka, para awliya’ dilarang untuk menyampaikan apa yang dilihat oleh mata batinnya kepada orang awam sebagaimana pendapat beberapa Ulama’ yang mengatakan demikian. Dari Anas bin Malik RA, beliau mengatakan :

” أن النبي صلى الله عليه وسلم صعد أحدا وأبو بكر وعمر وعثمان فرجف بهم فقال اثبت أحد فإنما عليك نبي وصديق وشهيدان”

“Beliau bercerita bahwa suatu hari Rosulullah SAW naik ke puncak Gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Usman. Lalu gunung Uhud bergetar ketika dinaiki oleh Nabi dan Sahabatnya. Beliau pun bersabda : tenanglah wahai Uhud, diatasmu ada seorang Nabi, siddiq dan dua orang yang syahid”

Baginda Nabi SAW diberi ilmu oleh Allah SWT tentang apa-apa yang akan terjadi di masa mendatang, beliau mengatakan kepada Uhud ada dua orang yang syahid yang berada di atasnya yakni Sahabat Umar dan Usman di mana beliau berdua akan mati terbunuh saat memimpin ummat muslim sepeninggal pendahulunya. Hal ini merupakan setetes dari luasnya lautan ilmu yang dimiliki Rosulullah SAW tentang masa depan.

Note : Kisah tersebut diceritakan oleh KH. A’wani disela-sela mengajar Fathul Qorib di bulan Sya’ban 1440 H di PP al-Musthofa Lodan. Simak tulisan aslinya di sini

Simak artikel terkait Kisah Ketajaman Mata Batin Mbah Maimoen di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *