Kisah Hujan Deras Tidak Mau Menyentuh Tubuh Gus Miek

Kisah Hujan Deras Tidak Mau Menyentuh Tubuh Gus Miek

Kisah Hujan Deras Tidak Mau Menyentuh Tubuh Gus Miek.

Gus Miek adalah sosok kekasih Allah yang kisah-kisah hidupnya sering menyimpan rahasia yang menakjubkan. Sosok Gus Miek memang tidak lazim sebagaimana ulama biasanya, karena dakwah Gus Miek berada di tempat remang-remang, perjudian, diskotik malam, dan lain sebagainya. Kiai Hamid Pasuruan sendiri pernah mengakui bahwa jalan dakwah Gus Miek memang tak bisa ditiru banyak ulama, karena hanya orang-orang tertentu yang mampu menjalankannya.

Kisah karomah Gus Miek melekat dalam hidup para santri dan pecintanya. Kharisma Gus Miek juga terlihat sangat nyata dari berbagai kisah yang disaksikan langsung para santri dan masyarakat jamaahnya. Gus Dur sendiri sangat menghormati Gus Miek, video Gus Dur satu majlis dengan Gus Miek juga beredar luas. Terlihat sekali sosok Gus Miek yang luar biasa gaya dakwah dan perangainya. Sosok kekasih Allah yang selalu menebarkan kedamaian dan kesejukan kepada siapa saja.

Walaupun dikenal luas dengan kemasyhurannya, sosok Gus Miek adalah ulama yang sangat teguh menjaga prinsip syariat. Kalau itu barang haram, maka tegas Gus Miek tunduk sesuai aturan syariat. Dalam hal kesunnahan dan wiridan, Gus Miek juga sosok penuh teladan yang mengesankan.

Awrod lailiyah adalah suatu kegiatan wirid berjama’ah dan sesuai dengan namanya yang di laksanakan ketika malam hari. Saat itu kegiatan wirid lailiyah masih sedikit pengikutnya, Gus Miek selaku pendiri selalu berusaha untuk hadir. Gus Miek selalu hadir tanpa perduli cuaca hujan ataupun terang, bahkan meski banjir berusaha untuk hadir. Dan salah satu kelebihan Gus Miek di mata para jama’ahnya adalah, meski cuaca mendung bahkan hujan deraspun akan reda ketika Gus Miek berangkat menuju ke tempat kegiatan wirid lailiyah itu.

Pernah suatu saat, ketika Majelis Sema’an Al Qur’an JANTIKO sudah berdiri dan dilaksanakan di Desa Surat kecamatan Mojo, Kediri. Saat itu hujan sangat deras, Gus Miek datang dengan diantar sebuah mobil. Banyak para jamaah sami’in yang menyaksikan Gus Miek keluar dari mobil dan berjalan ke arah tenda tanpa basah, hujan seakan menyisih untuk menghormati Beliau. Subhanallah.

Demikian Kisah Hujan Deras Tidak Mau Menyentuh Tubuh Gus Miek, semoga kita mendapatkan lumebering barokahipun SEMA’AN AL QUR’AN DAN DZIKRUL GHOFILIN, dan semoga kita diakui sebagai santri Beliau. Amiin. Al Fatihah..

Penulis: Imam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *