Kisah Gus Dur Menaklukkan Rumah Angker
Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Ia lahir dengan nama Abdurrahman Adakhil yang berarti sang penakluk. Karena kata “Adakhil” tidak cukup dikenal, maka diganti dengan nama “Wahid” yang kemudian lebih dikenal dengan Gus Dur.
Syahdan, saat Gus Dur mondok, di sekitar Tambakberas ada rumah yang angker. Sesiapa yang masuk rumah, apalagi ambil barang, pasti tidak bisa keluar.
Gus Dur sebagai santri cerdas, banyak akal dan selalu ingin mencoba hal yang aneh dan menantang. Nampaknya banyak akal ini diwarisi Gus Dur dari Kiai Wahab Chasbullah.
Tepat tengah malam, Gus Dur mengajak dua santri untuk mencoba rumah angker tersebut. Gus Dur mencobanya tidak dengan kesaktiannya, tapi dengan akal panjangnya. Gus Dur menyambung sekian banyak sarung santri sehingga menjadi panjang beberapa meter.
Dua santri disuruh Gus Dur berdiri di luar pagar sambil memegangi pucuk sarung dengan kuat. Adapun Gus Dur masuk pekarangan menuju rumah angker dengan posisi masuk dalam belitan pada pucuk lainnya dari sarung tersebut.
Sesampai di dalam rumah angker, Gus Dur mengambil barang yang ada di rumah angker tersebut. Lalu Gus Dur berteriak ke arah dua temannya agar menarik sarungnya.
Dengan pelan-pelan, temannya menarik sarung sedikit demi sedikit. Alhamdulillah Gus Dur bisa bergerak keluar pagar. Sukses sudah Gus Dur menguji rumah angker dengan akal pintarnya.
Pelajarannya: banyak akal (tapi bukan licik) serta pantang menyerah adalah penting dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan, bahkan kehidupan mistis, apalagi dalam kehidupan nyata. Untuk seluruh masyayikh Tambakberas lahumul Fatihah.
Demikian Artikel Tentang Kisah Gus Dur Menaklukkan Rumah Angker. Semoga Kita Semua Mendapat Manfaat Dari Humor Ini.
Penulis: Ainur Rofiq al Amin, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.
Tulisan asli bisa dilihat di sini.
Tonton juga video lucu pengajian Gus Miftah di channel Bangkit TV, link di bawah ini;