Kisah Guru Sekumpul Bertemu Langsung Rasululllah di Makamnya.
KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) adalah ulama’ besar Kalimantan yang masyhur di dunia. Karomah-karomahnya banyak dibicarakan masyarakat penjuru negara Islam. Murid-muridnya tersebar di berbagai penjuru Nusantara. Kasih sayangnya tak pernah berkurang sedikitpun kepada siapa saja, bahkan kepada orang yang mau meracunnya sekalipun.
Dalam suatu majlis, Guru Sekumpul pernah berkisah tentang ziarahnya ke Makam Rasulullah SAW di Madinah. Saat itu, Guru Sekumpul bertemu dengan keturunan Syekh Samman Al-Madani Al-Hasani yang menjadi penjaga makam Rasulullah SAW. Namanyanya Sayyid Muhammad.
“Sayyid Muhamad inilah yang membawa al faqir (Guru Sekumpul-red), kebetulan ia dapat waktu untuk jaga kubahnya Rasulullah malam Jum’at. Kita dibawa Sayyid Muhammad masuk. Begitu dibukakan pintu kubur Rasulullah, kita langsung masuk,” tutur Guru Sekumpul dengan penuh getaran.
Guru Sekumpul menjelaskan bahwa pintu makam Nabi Muhammad itu berlapis. Yang pertama itu dindingnya hijau, dibuka dinding hijau, lalu dinding kuning, lalu dinding putih, dibuka dinding putih langsung terlihat nisan Rasulullah.
“Begitu kita sampai nisan Rasulullah. Nisan Rasulullah bergetar. Melihat Zaini datang Nisan Rasulullah terlihat bergoyang dan bergetar. Kuburnya Rasulullah terlihat bergerak. Keluarlah beliau Rasulullah, lalu kita cium kita peluk. Di dalam penglihatan yang kita peluk itu adalah nisan, tetapi kalau dibuka oo bukan. Ini nyata dalam hidup saya, dan tidak akan pernah saya lupakan. Ini yang kita jaga supaya kita jangan ujub dan takabbur,” tegas Guru Sekumpul.
Dari kisah ini, Guru Sekumpul berpesan agar kita selalu jaga ikatan dengan Rasululah, jangan sampai hilang di tengah jalan. Takut, takut. Kalau duit 1 triliyyun kita dapat saja tidak apa-apa yang kita takutkan itu putus dengan Rasulullah. Hilang atau putus, sangat takut. Itu yang kita takutkan.
“Kalau putus dengan Rasul, saya ndak bisa bicara lagi, ndak bisa ngajar, ndak bisa sholat, ndak bisa ibadah. Kalau saya masih bisa ngajar, masih bisa sholat, ibadah berati masih ada ittishol (hubungan). Hubungan dengan Sayyidil Wujud, Sababi Kulli Maujud Rasulullah SAW,” lanjut Guru Sekumpul.
Guru Sekumpul juga mengajak kita semua agar ingat kepada Datu Kalampayang mempunyai beberapa dzurriyah diantaranya Guru Semman Mulia, yang dari ibunya bernama Hj. Soufiyyah. Hj. Soufiyyah itu keturunan dari Mufti Khalid bin Hassanuddin dari Syekh Arsyad Al Banjari, Syekh Arsyad Al Banjari dari Abdullah Al Hindi, Abdullah Al Hindi dari Abu Bakar Al Hindi. Yang menulis dari Al Hindi itu adalah cucuk dari Datuk kalampayan itu sendiri. yaitu Datuk Muhammad Waliy. Kalau sudah dari Abu Bakar Al Hindi atasnya bin Ahmad Sholabiyyah. Kalau Ahmad Sholabiyyah sudah jelas Al Aydrus. Disebut Al Aydrus kenapa? karena Roisul jamiil Auliya’.
“Oleh sebab itu, cintailah orang-orang sholeh kalau ingin selamat. Cintailah orang sholeh. Misalnya, kalau sudah ndak punya mobil, cintailah orang yang punya mobil, kalau kita cinta kita kan di ajak naik mobilnya enak masuk didalamnya. Kita tidak usah beli, kita enak duduk di dalamnya. Jangan mobil orang itu dihalang-halangi, kita rintangi, jangan!,” kisah Guru Sekumpul.
Itulah kisah Guru Sekumpul ketika bertemu Rasulullah sekaligus menyambungkan sanad ilmunya dengan para leluhurnya, yakni Datu Kalampayan. (red/Bangkitmedia.com)
___________________
Semoga artikel Kisah Guru Sekumpul Bertemu Langsung Rasululllah di Makamnya ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait di sini
simak video terkait di sini