Kisah Getir Ayahanda Habib Umar Yaman Saat Berdakwah

Kisah Getir Ayahanda Habib Umar Yaman Saat Berdakwah

Kisah Getir Ayahanda Habib Umar Yaman Saat Berdakwah- Kisah ini terkenal di TARIM.

50 Tahun lalu pemerintahan komunis Yaman berkuasa takala itu. Madrasah-madrasah di tutup, pengajian di larang, para Habaib disakiti, disiksa, di penjara dan dibunuh.

Jalanan Tarim dipenuhi tulisan:

“Tidak Ada Tuhan ! Hidup Adalah Materi !”

Banyak ulama yang memilih diam, tak sedikit juga yang memilih hijrah ke luar Hadhramaut. Tapi tidak dengan Habib Muhammad, Ayahanda Habib Umar yang menjadi Mufti Tarim di saat itu. Beliau bersikukuh untuk tetap mengajar, berdakwah dan memperjuangkan Syariat Rasulullah SAW.

Pernah ketika beliau Haji, salah satu Ulama Makkah berkata padanya: “Wahai Habib, janganlah engkau kembali ke Tarim. Tinggallah bersama kami di sini. Kami khawatir akan keselamatanmu.”

Habib Muhammad menjawab: “Dulu para sahabat keluar dari Madinah ke seluruh penjuru bumi untuk mencari mati syahid. Sedangkan sekarang kesyahidan datang kepada di Tarim. Apakah kau pikir aku akan lari darinya?

Jika aku tinggalkan Tarim, siapa yang akan memperjuangkan dakwah di sana nanti?”

Tepat di hari Jumat, 29 Dzulhijjah 1392 H, beliau diculik dan dibunuh oleh pemerintah komunis. Habib Umar yang saat itu berusia 9 tahun menangis kebingungan mencari sang ayah. Tetapi jasad beliau tak pernah ditemukan sampai saat ini.

Mereka kira, mereka telah berhasil melenyapkan cahaya Islam dengan membunuh Beliau.

Tapi mereka keliru. Apa yang mereka lakukan justru adalah awal dari menyebarnya cahaya Tarim keseluruh penjuru dunia. Mereka sama sekali tak pernah bisa membunuh niat tulus dan cita-cita agung Habib Muhammad untuk menyebarkan cahaya Rasulullah SAW di seluruh muka bumi.

Kini 48 tahun setelah kesyahidan Beliau. Tarim yang dulu hanyalah kota kecil di pelosok Yaman telah menjadi salah satu kiblat bagi para pelajar dari seluruh dunia.

Mereka datang dari puluhan negara untuk menimba ilmu dari putra beliau dan ulama lainnya. Sebuah fenomena yang tak pernah ada di Tarim sebelumnya.

Ketulusan, air mata dan pengorbanan Habib Muhammad tak pernah terbuang sia-sia.

Semoga artikel Kisah Getir Ayahanda Habib Umar Yaman Saat Berdakwah ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkiat di sini

kunjungi juga channel youtube kami di sini

Penulis: Habib Quraisy Baharun, Cirebon.

Editor: Muhammad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *