Kisah Debat Pendeta Nasrani dan Imam Fakhruddin Ar-Razi.
Dulu Imam Arrazi radhiyallahu ‘anhu pernah menghadapi seorang pendeta nasrani yang kesulitan memahami kaidah.
يلزم مع وجود الدليل وجود المدلول
Merupakan sebuah aksioma bahwa eksistensi dalil (penunjuk) menunjukkan kepastian eksistensi madlul (makna yang dituju).
لا يلزم مع عدم الدليل عدم المدلول
Bukanlah merupakan aksioma bahwa ketiadaan dalil menunjukkan kepastian ketiadaan madlul.
Akhirnya setelah ditunggu, orang itupun paham.
Setelah paham Imam Arrazi berkata : “Kenapa kamu menjadikan Isa (as) sebagai Tuhan (madlul)?”
Nasrani : “(Dalilnya) Karena banyak keajaiban yang bisa dilakukannya seperti menghidupkan orang mati dan sebagainya.”
Imam Arrazi : “Kalau begitu, kamu juga harus mengakui Musa (as) sebagai Tuhan. Sebab ia telah tongkat menjadi ular yang sangat besar.”
Nasrani : “Tidak mesti begitu.”
Imam Arrazi : “Bukankah tadi kita sudah sepakat bahwa wujudnya dalil merupakan sebuah kepastian atas wujudnya madlul. Kamu menjadikan kemampuan Isa (as) menghidupkan orang mati sebagai dalil atas ketuhanannya, maka harusnya kalau kamu fair, kamu juga harus mengakui Musa (as) sebagai Tuhan kamu. Sebab mustahil ada dalil tanpa ada madlul.”
(Lalu beliau melanjutkan)
“Mungkinkah menurutmu, makhluk hina seperti kita, hewan-hewan, kumbang misalkan, menjadi Tuhan?”
Nasrani : “Tidak mungkin.”
Imam Arrazi : “Bagaimana kamu bisa berkata demikian, sementara kita sudah sepakat bahwa ketiadaan dalil bukan merupakan kepastian bahwa madlulnya tidak ada.
Bisa saja orang seperti kita tidak mengetahui keajaiban-keajaiban yang dilakukan makhluk-makhluk hina ini. Dan bila prinsip akidahmu bahwa keajaiban seperti ini menunjukkan pelakunya adalah Tuhan, maka dengan keajaibannya, makhluk-makhluk ini adalah Tuhan-Tuhan berdasarkan prinsip akidahmu.”
فبهت الذي كفر
Radhiyallahu ‘an Al-Imam.
Tabik
Penulis: Habib Geys Abdurrahman Assegaf.
_______________
Semoga artikel Kisah Debat Pendeta Nasrani dan Imam Fakhruddin Ar-Razi ini memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua, amiin..
“semoga dari membaca artikel ini kita bisa memahami dengan baik apa yang maksud oleh beliau untuk memahamkan pendeta tersebut. ed”
simak artikel terkait di sini
simak video terkait di sini