Dikisahkan, seorang penduduk Yaman bertengkar dengan istrinya. dengan judul Kisah Bertemu Wali Allah, Orang Yaman Ini Sukses.
Pertengkaran hebat itu menghilangkan akal sehat mereka. Akhirnya terucap dari mulut suaminya: Kalau besok tidak wukuf di Arafah, engkau kutalak tiga.
Usai pertengkaran lelaki itu kebingungan. Pasalnya janji talak itu kadung terucap. Sementara hari Arafah tinggal sehari lagi. Jika besok ia benar-benar tidak wukuf di Arafah, maka mereka resmi bercerai. Bagaimana mau wukuf, sedangkan lelaki itu sedang tidak berhaji dan jarak Yaman dengan tanah suci butuh waktu sangat lama untuk ditempuh kala itu.
Dalam bingung yang tak berujung, lelaki itu sowan pada Syaikh Bamahram, wali Allah yang terkenal alim.
Apa solusi dari Syaikh Bamahram? “Besok ikut aku ke Arafah?”
“Lho, gimana, Kiai? Hari ini kita masih di Hadramaut?” jawabnya bingung. Merasa janggal dengan solusi yang diberikan.
“Sudah, diam. Ikut saja sama saya. Manut saja…”
Lalu lelaki itu dipandu untuk berniat haji dan memegang erat jubah Syaikh Bamahram. Wuuut, mereka sampai di Arafah seketika itu juga.
“Sekarang temui 40 orang Hadramaut yang sedang berada di Arafah ini. Sebagai bukti bahwa kamu memang benar-benar berhaji,” perintah Syaikh Bamahram.
Maka lelaki itu berkeliling Arafah, menemui tetangganya dan orang-orang Hadramaut yang musim itu berangkat menunaikan ibadah haji. Lalu ia jalani seluruh rangkaian ibadah haji secara lengkap. Berdasarkan bimbingan Syaikh Bamahram.
Beberapa hari kemudian, usai menjalani seluruh ritual haji, ia kembali ke kampung halaman. Tentu saja dengan kembali berpegang pada jubah Syaikh Bamahram.
Sesampainya di rumah, karena beberapa hari pergi, timbullah rasa kangen pada sang istri. Didekatinya istrinya, dengan pandangan cinta yang menggelora.
Tapi istrinya menjauh. “Tidak, engkau sudah menceraikanku kemarin. Sudah talak tiga. Kita bukan lagi suami istri.”
“Ndak jadi, Sayang. Kan aku sudah ke Arafah, jadi kita tidak jadi bercerai…” jelasnya. Lalu ia ceritakan bagaimana perjalanannya beberapa hari ini, wukuf di Arafah dan menunaikan ibadah haji secara sempurna.
“Ndak mungkin. Kamu pasti bohong. Itu akal-akalanmu saja. Tidak mungkin kamu bisa tawaf di Arafah sementara kemarin masih di sini. Kita sudah tidak halal, bukan suami istri lagi…”
Istrinya tetap ngeyel, bersikeras bahwa mereka telah berpisah secara syariat.
“Sudah, begini saja. Kalau kau tidak percaya bahwa aku telah wukuf, temuilah 40 orang Hadramaut yang tahun ini berhaji. Tanyalah, apakah mereka bertemu denganku di sana atau tidak…”
Demi menyudahi perdebatan, akhirnya sang istri mencari orang-orang Hadramaut yang tahun itu berhaji. Benar memang, 40 orang di antara mereka mengaku bertemu lelaki itu di tanah suci.
Dengan tersenyum mesra, sang istri akhirnya bersedia diajak ke peraduan. Menuntaskan gelora cinta mereka yang hampir porak poranda karena perang dunia beberapa hari lalu.
Allahumma jannibnasy syaithoon…
.
*Kisah nyata ini diolah dari ceramah Kiai Thoifur di Pesantren Al-Muttaqin Ibru, Ahad lalu (15 Juli 2019).
.
Ditulis di Pesantren Daarul Huffaazh Al-Islamy, Jambi. 21 Juli 2019. 07.19 AM
Penulis: KH M Syukron Maksum, Pengasuh Pesantren JariNabi Jambi dan alumnus komplek Huffadz 2 Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta.
___________
Semoga artikel Kisah Bertemu Wali Allah, Orang Yaman Ini Sukses dapat memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak juga artikel terkait di sini
simak juga video terkait di sini