KH Suyuti Guyangan dalam Arsip Nasional RI

mbah kiai suyuti

KH. Suyuthi Abdul Qodir, Guyangan Trangkil Pati  merupakan sosok yang haus akan ilmu pengetahuan. Hal itu dapat dibuktikan dari banyaknya pondok pesantren yang pernah disinggahinya. Di antaranya Pondok Pesantren Manbaul Ulum Jamsaren Solo, Pondok Pesantren Kasingan Rembang, Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Pondok Pesantren Sampang Madura, dan Pondok Pesantren Sedayu Gresik.

Selain itu, cintanya yang besar dengan ilmu pengetahuan, KH. Suyuthi pergi ke Makkah. Dengan berpedoman “Uthlubul ‘ilma walau bisshin” beliau pergi kesana dan menetap selama lima tahun. Tidak puas dengan hal tersebut, setelah pulang dari Makkah beliau kemudian kembali menimba ilmu di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang sebagai bentuk pengabdian beliau kepada KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdlatul Ulama).

Disana, KH. Suyuthi menjadi tangan kanan dari KH. Hasyim Asy’ari dan dipercaya untuk menggantikan KH. Hasyim Asy’ari mengajar santrinya ketika beliau tidak ada.

Setelah petualangan beliau dalam mencari ilmu, kemudian beliau kembali ke kampung halaman dan memutuskan untuk membangun sebuah pesantren yang diberi nama Raudlatul Ulum, sebuah pesantren yang terletak di Desa Guyangan-Pati dengan tujuan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang memegang ajaran ahlusunnah wal jamaah an-nahdliyah. Selain itu, membangun pesantren merupakan kesempatan bagi beliau untuk membagi ilmunya kepada orang lain. Seiring dengan perkembangan zaman, pesantren yang didirikan oleh KH. Suyuthi semakin menampakkan eksistensinya di dunia pendidikan.

KH. Suyuthi Abdul Qodir selain sebagai pengasuh pesantren, beliau juga aktif di Jam’iyah Nahdlatul Ulama Kab. Pati. Dalam jejak arsip termaktub nama beliau di jajaran Rois Syuriah PCNU Kab. Pati masa khidmat 1977-1979, beliau ditemani KH. Muhammadun, KH. Abdullah Salam, dan juga KH. Sahal Mahfudz di kepengurusan syuriyah PCNU Kab. Pati.

Ijazah amanah untuk aktif berkiprah d NU beliau terima langsung dari guru beliau Haddratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri NU), dan amanah ini senantiasa diteruskan beliau lewat para santrinya untuk istiqomah berjuang tak lelah mengembangkan ajaran ahlussunnah wal jamaah annahdliyah. Semangat harakah nahdliyah senantiasa mengiringi dalam setiap langkah para santri dan alumni dalam berbagai bentuk, ruang, dan waktu yang menyertainya.

(Data dalam format hard file diperoleh dari Arsip Nasional RI)

Jakarta, 15 Januari 2019.

M. Sofwan Erce, Alumni YPRU-Guyangan Pati.

Berikut ini data dari Arsip Nasional RI:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *