Salah satu sesepuh warga NU, KH Saiful Mujab telah berpulang pada Jum’at malam, 2 Februari 2018. Semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang tak mengenal lelah dalam berjuang di NU, baik di level DIY maupun level nasional. Pernah menjadi Ketua PWNU DIY pada masa tahun 1970-an sampai 1980-an. Kalau sudah ada panggilan NU, energi Kiai Saiful Mujab seolah tak pernah ada habisnya.
Menurut KH Dr Hilmy Muhammad, Wakil Rais Syuriah PWNU DIY, sosok Kiai Saiful Mujab adalah singa podium. Kalau sudah berbicara di publik, selalu penuh semangat. Setelah Muktamar Situbondo 1984, Kiai Saiful Mujab masuk jajaran Ketua PBNU masa kepemimpinan Gus Dur. Demikian juga setelah Muktamar Krapyak 1989, Kiai Saiful Mujab juga masuk kembali jajaran Ketua PBNU.
“Almarhum KH. Saiful Mujab, mantan Ketua PWNU DIY, adalah Singa Podium, yang kemudian diangkat sebagai salah seorang Ketua PBNU dua periode era almarhum Gus Dur,” tegas Gus Hilmy di akun facebooknya (03/02).
“Beliau yang pada masanya dikenal sebagai tangan kanan Alaluyarham Simbah KH. Ali Maksum itu adalah mantan aktifias PMII, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan anggota MPR RI. Beliau adalah loyalis NU yang patut dijadikan teladan dan tokoh panutan,” lanjut Gus Hilmy yang juga salah satu Pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta.
Gus Hilmy juga menegaskan bahwa semangat ke-NU-an Kiai Saiful Mujab masih menggelora sampai saat ini, terbukti saat dalam keadaan gerah dan harus didorong dengan kursi roda, beliau tetap hadir dalam dua kali acara PWNU DIY yg diselenggarakan di UNU tahun 2017 lalu (Peresmian UNU Yogyakarta dan Syawalan PWNU).
“Semoga Allah Ta’ala mengampuni segala dosa dan kekhilafannya, membalas semua jasa, bakti dan amal kebaikannya dengan balasan yang berlipat ganda, amin ya Mujibas-sa’ilin,” pungkas Gus Hilmy yang juga Wakil Rektor UNU Jogja. (md)