Kiai Ma’ruf Amin menjadi Wakil Presiden mendampingi Jokowi. Sosoknya dikenal sebagai pendiri Ponpes An Nawawi Tanara. Nama tersebut diambil dari kakek buyutnya bernama Syekh Nawawi Al Bantani, seorang ulama asal Banten yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram.
Dalam kunjungan KH. Ma’ruf ke Pendopo Bupati Bangkalan, Madura, dan Ponpes Hidayatulloh Al-Muhajirin, Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, kembali terungkap, sisi lain jalur leluhur KH. Ma’ruf Amin.
Selain memiliki pertalian nasab dengan para ulama besar, KH. Ma’ruf Amin juga punya pertalian keturunan dengan para bangsawan (umara’).
Pendopo Bangkalan, simbol pusat pemerintahan, tempat berkiprah Priyayi-Umara’, dan Pesantren Al Muhajirin Arosbaya, simbol Santri-Ulama, sama-sama terdapat jejak nasab Kiai Ma’ruf.
Di Pesantren Al Muhajirin Arosbaya, Kiai Ma’ruf menerima pedang terbungkus kain, yang diserahkan pengasuh pesantren, KH. Linul Qarbih Hamzah Amjad, yang juga keturunan Nyai Arosbaya.
“Pedang itu turun temurun dari buyut Arosbaya yang mengandung pesan keberanian untuk meraih kemerdekaan dan membela kebenaran,” terang KH. Cholil Nafis, Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat, yang asal Sampang, Madura.
“Itu berarti, pesantren menyerahkan kepemimpinan para kiai Madura kepada Kiai Ma’ruf untuk diperjuangkan lewat jalur struktural,” Cholil Nafis menambahkan.
KH. Ma’ruf Amin lebih sering dikenal sebagai cicit keponakan dari Syeikh Nawawi al-Bantani, penulis produktif banyak kitab, juga cucu keponakan Syekh Arsad Towil, guru para ulama Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina Selatan; dan ulama lain, sebagaimana pernah dipaparkan Iim Imaduddin Utsman, anggota Lembaga Pemangku Adat Kesultanan Banten.
Dari lacakan jejaring silsilah Nyai Arosbaya, makin luas spektrum leluhur KH. Ma’ruf Amin. Dari kalangan ulama, terlacak pula jalinan dengan dua dari Sembilan wali songo -Sunan Gunung Jati dan Sunan Ampel.
Maka berarti KH. Ma’ruf Amin adalah keturunan yang ke 15 dari kesultanan Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon), keturunan dari Putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bernama Tajul ‘Arsy dan nasabnya bersambung ke Imam Ja’far Assidiq-Imam Muhammad Al – Baqir-Imam Ali Zainal Abidin-Sayyidina Husain-Sayyidah Fatimah Al-Zahra Bintu Rosulullah SAW. (red/bangkitmedia.com)