KH Aziz Umar Sosok Visioner Pendiri Pesantren Al-Furqon Sanden Bantul.
BANTUL, BANGKITMEDIA.COM – Pondok Pesantren Al-Furqon adalah salah satu Pondok Pesantren yang beraliran Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyyah. Pondok Pesantren Al Furqon berdiri di Desa Murtigading Kecamatan Sanden Kab. Bantul, kira-kira tiga kilo meter dari pantai selatan. Berdirinya Pondok Pesantren Al Furqon tidak lepas dari sosok sang pendiri, yakni KH. Azis Umar. Di tangan beliau, Pesantren Al-Furqon berdiri gagah dan memiliki banyak santri yang ingin belajar ilmu agama dan siap berjuang menjadi kader NU.
KH. Aziz Umar dilahirkan di Bantul, 15 Juni 1947 dan wafat pada tanggal 24 september 2010. Beliau adalah putra ke dua dari enam bersaudara dari pasangan KH. Muhammad Umar dan Nyai Jami’. Dari keluarga itulah beliau dibesarkan dengan ajaran agama yang kuat.
Kiai dengan nama kecil Tudijo itu bisa dibilang juaranya dalam menjaga kesehatan dimana beliau sangat menghindari rokok dan kopi. Beliau juga menyukai olahraga Badminton dan jalan-jalan dipagi hari.
Sejarah dimulai sekitar tahun 1969 dan 1970 awal KH. Azis Umar muda sudah mulai berdakwah di daerah sanden, Ketika semakin beranjak dewasa Kiai Aziz mulai mengenal cinta pada umur 28 tahun, lalu beliau memutuskan untuk mempersunting Hj. Rustinah yang kebetulan putri tunggal dari H. Abdul Manab.
Pada tahun 1975 setelah menikah, Kiai Aziz bertempat tinggal di Murtigading yaitu tempat cikal bakalnya Pondok Pesantren Al-Furqon. Beliau memilih tinggal disitu sebab menurut pandangannya, kampung halaman Agamanya sudah lebih kuat dibanding Murtigading. Kiai Aziz mempunyai misi tersendiri karena sudah sejak dulu beliau konsen dibidang dakwah, sehingga beliau memutuskan untuk tinggal di Murtigading yang mempunyai kebutuhan lebih banyak tentang Agama Islam.
Kiai Aziz dianugrahi Tiga anak yaitu satu seorang putri yang bernama Hj. Ashlihatul Lathifah dan dua putra KH. Muhammad Jafri Fauzan dan KH. Muhammad Irfan Chalimy.
Dengan adanya beliau di Murtigading banyak orang Berbondong-bondong untuk belajar ngaji ketempatnya secara kalong (Pulang pergi). Semakin lama yang nyantri (Mengaji) semakin banyak, bahkan hingga luar kota ikut berdatangan. Sejak awal itu banyak yang menginap di tempat.
Belajar ngajinya sendiri dimulai setelah Kiai Aziz memutuskan untuk bermukim tetap di Murtigading yaitu pada tahun 1975. Tahun itulah yang dijadikan tahun berdirinya Pondok Pesantren (De Facto) dan diberi nama Al-Furqon. Nama Al-Furqon sendiri diambil dari harapan agar keberadaan pondok tersebut betul-betul dapat memberikan pencerahan kepada umat dan generasi penerus sehingga dapat membedakan yang haq dan bathil, halal dan haram, serta baik dan buruk. Dengan begitu pemahaman umat islam terhadap syariat agama islam semakin baik.
Berselang 4 hari pas malam Jum’at, 24 September 2010 setelah Khotmil Qur’an. Jam 11.30 beliau masih dimasjid, mulai pada pukul 12.30 sesak di dada mulai dirasakan sehingga sesegera mungkin beliau di larikan ke RSUD Bantul. Setibanya di rumah sakit beliau dinyatakan meninggal dunia oleh Dokter pada pukul 02.00 WIB.
Karena kejadian itu hingga sampai saat ini Khotmil Qur’an namanya diganti menjadi Akhirussannah dan Haul. (Sf)
Demikian tentang KH Aziz Umar Sosok Visioner Pendiri Pesantren Al-Furqon Sanden Bantul, Semoga bermanfaat.