Kiai Asyhari Marzuqi tak bisa dipisahkan dengan KH Ali Maksum dan Krapyak. Ayahnya Kiai Asyhari, yakni Mbah Marzuqi, mempunyai hubungan sangat dekat dengan Krapyak, juga muridnya KH Munawwir Krapyak. Sementara Kiai Asyhari juga ngaji di Krapyak kepada KH Ali Maksum.
Tahun 1955, Asyhari muda lulus dari Sekolah Rakyat (SR) dan langsung melanjutkan belajarnya di Krapyak. Saat itu, Krapyak sudah memiliki pendidikan tingkat ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah. Kalau ditempuh secara normal, waktunya adalah 10 tahun.
Tetapi karena Asyhari muda mempunyai kecerdasan yang tinggi, maka Asyhari muda bisa satu tahun naik dua kali. Tentu saja itu atas restu KH Ali Maksum. Tahun 1959, ketika Asyhari muda masuk kelas 1 aliyah pada sore hari, maka pagi harinya mengajar di tingkat bawahnya. KH Ali Maksum memang mempunyai cara pandang khusus dalam mendidik santri-santrinya.
Dari Krapyak inilah Asyhari muda mempunyai kecakapan yang makin cemerlang dalam kajian kitab kuning. Asyhari muda bukan saja paham ilmu dasar keislaman, tetapi juga beragam literatur modern. Semua ini atas ide-ide cemerlang Kiai Ali Maksum yang diajarkan kepada santri-santrinya.
Terkait ilmu sorof metode Krapyak, ini ada kisah menarik. Saat itu, Kiai Asyhari sudah menjadi pengasuh Pesantren Nurul Ummah. Suatu ketika, kitab shorof yang dipakai Madrasah Diniyah (Madin) pesantren mengganti kitab sorof Krapyak (KH Ali Maksum) dengan kitab sorof Jombang (karya KH Ma’shum Ali). Pengurus Madin tidak memberi tahu Kiai Asyhari, karena pengurus tidak matur terlebih dahulu.
Kiai Asyhari akhirnya tahu pergantian itu. Karena ta’dzimnya kepada guru, KH Ali Maksum, beliau perintahkan pengurus untuk kembali kepada sorof metode Krapyak.
“Wes, nganggo tasrifan Krapyak wae, mengko aku ndak didukani Mbah Ali, (sudah, pakai kitab tasrifan Krapyak saja, nanti saya malah dimarahi Mbah Ali Maksum),” tegas Kiai Asyhari.
Para pengurus yang menerima perintah Kiai Asyhari tentu saja segera merubah kitabnya. Para santri dan pengurus sadar bahwa Kiai Asyhari sangat ta’dzim dengan gurunya, KH Ali Maskum. (md)