Kewalian Abah Anom Membimbing Rohani Santri Dengan Sirri

abah anom suryalaya

Kewalian Abah Anom Membimbing Rohani Santri Dengan Sirri

Sehari sebelum kedatangan Presiden RI HM Soeharto ke Pondok Pesantren Suryalaya pada tahun 1995. Abi Laila untuk pertama kalinya datang ke Pontren Suryalaya bersama Ustadz Rufen & Pak Yanto. Namun demikian Abi Laila sudah mendapatkan talqin dzikir melalui wakil talqin di Jakarta.

Ba’da Ashar sore itu, Abi Laila mendapati Pangersa Abah Anom QS sedang duduk di kursi di teras Madrasah. Setelah mencium tangan beliau, lalu Abi Laila duduk bersila satu meter di sebelah kanan Pangersa Abah. Sedangkan Ustadz Rufen duduk bersila satu meter di sebelah kiri Pangersa Abah. Selama duduk mendampingi Pangersa Abah ini tidak ada dialog & interaksi di antara mereka. Abi Laila hanya memperhatikan para ikhwan yang baru turun dari makam Pangersa Abah Sepuh.

Setelah itu tiba-tiba Abi Laila merasa seperti ada cermin di hadapan dirinya. Karena Abi Laila seperti melihat dirinya sendiri ada di hadapannya. Apa yang di lihatnya dari leher ke bawah persis dirinya & segala atribut yang dipakainya. Sedangkan kepalanya berwujud kepala seekor anjing. Astaghfirullaah! Abi Laila terhenyak mengalami kejadian ini. Ia merasa ini adalah gambaran dirinya yang masih didominasi oleh hawa nafsu kebinatangan. Maka air matanya mengalir deras membasahi pipinya hingga menetes membasahi celananya. Tidak ada suara tangisan yang keluar dari mulutnya selain hanya air mata yang mengalir deras.

Lalu ada kerabat Pangersa Abah yang mohon izin kepada beliau untuk menjamu mereka di rumahnya. Dalam perjalanan menuju rumah kerabat Pangersa Abah itu, Ustadz Rufen berkata kepada Abi Laila:

“Nanti antum amalkan Allaahummaftahlanaa bifutuuhil ‘aarifiin..”

“Antum dapat dari mana, Tadz?” Tanya Abi Laila.

“Dari Pangersa Abah..” Jawab Ustadz Rufen.

Awalnya Abi Laila merasa heran terhadap pernyataan Ustadz Rufen. Karena tadi sama sekali tidak ada dialog & interaksi antara mereka dengan Pangersa Abah. Tapi Abi Laila kemudian menyadari bahwa Ustadz Rufen berarti mengalami juga seperti yang dialaminya. Jika dirinya sedang diperlihatkan penyakit bathinnya oleh Pangersa Abah. Sedangkan Ustadz Rufen secara ruhani diberikan pesan amalan tersebut oleh Pangersa Abah. Subhaanallaah..

Demikian, Kewalian Abah Anom Membimbing Rohani Santri Dengan Sirri. Semoga bermanfaat.

Wallaahu a’lam..

Penulis: Santri Abah Anom

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *