Kisah tentang mujarabnya do’a guru kepada murid, sudah banyak kita dapatkan. Tapi sesungguhnya guru dan murid harus saling mendoakan. Demikian para guru kita memberi teladan.
Suatu ketika, Syaikhona Kholil Bangkalan kehabisan bahan masakan di dapur. Di saat yang sama, tamu lagi banyak-banyaknya. Sebagai tuan rumah yang baik sebagaimana ajaran Rasul, tentu Syaikhona ingin hormat tamu sebaik mungkin.
“San, doakan ya. Di belakang tidak ada apa-apa. Banyak tamu,” pinta Syaikhona pada santrinya, KH. Moh Hasan Genggong Probolinggo.
Kiai Hasan pun gelisah dan tak bisa tidur. Iba dan kasihan pada gurunya. Maka untaian doa pun ia panjatkan pada Tuhan Sang Maha Pemberi rezeki.
Beberapa saat kemudian, Syaikhona Kholil kembali dawuh. “San, berhenti sudah. Cukup lah doanya. Penuh sudah di belakang,” pintanya.
Kisah ini diriwayatkan dari Pengasuh Ponpes Genggong Probolinggo, KH. Hassan Ahsan Malik.
25 November 2018
(Penulis: A Afif Amrullah, Ketua KPID Surabaya)