Ketika Habib Mundzir Mengisahkan Habib Umar Makan Sisa Santrinya.
Suatu saat, ketika Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa sedang ngaji di Rubath Darul Musthafa Yaman di bawah asuhan Habib Umar bin Hafidz. Kala itu, Yaman dalam kondisi perang, sehingga segala hal serba sulit. Di saat stok makanan sudah menipis, karena saat itu pengiriman makanan dari luar Yaman diblokir oleh pihak penjajah, makanan hanya cukup untuk keluarga Habib Umar bin Hafidz.
Namun apa yang terjadi?
Ketika Habib Mundzir selesai makan, Beliau memergoki (tidak sengaja menjumpai) anak Habib Umar bin Hafidz sedang mengambil sisa-sisa makanan Habib Mundzir dan santri-santri yang lain. Lalu Habib Mundzir bertanya kepada putra sang guru itu sedang apa.
Dengan polosnya, anak Habib Umar bin Hafidz menjawab: “Saya mengambil sisa-sisa makanan yang tersisa buat Abah (Habib Umar bin Hafidz) yang belum makan.”
Subhanallah…. Habib Mundzir tertegun dan bergetar hatinya. Sang guru yang dimuliakannya ternyata begitu luar biasa riyadlohnya.
Itulah sosok Habib Umar bin Hafidz yang begitu mulia. Beliau dan keluarganya bisa tidak makan asalkan santri-santrinya tidak kelaparan. Alangkah mulianya akhlaq beliau.
Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmahnya Amiinn Ya Robbal ‘Alamiin
Penulis: Mukhlisin
_________________
Semoga artikel Ketika Habib Mundzir Mengisahkan Habib Umar Makan Sisa Santrinya ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
BONUS ARTIKEL TAMBAHAN
Kisah Umar Balik Tanya Kepada Malaikat Munkar-Nakir.
Wajib hukumnya bagi setiap Muslim dan Mukmin mengimani bahwa kelak di alam kubur akan ada pertanyaan dari dua malaikat Munkar dan Nakir kepada Si Mayit. Kedua malaikat ini sering kali digambarkan berwajah bengis dan menakutkan. Tak ayal, terkadang seseorang bertanya-tanya pada diri sendiri; mampukah ia kelak menjawab pertanyaan kedua malaikat kubur itu, sedang melihat fisik keduanya saja sudah terbayang begitu menakutkan?
Lain halnya dengan Sayyidina Umar bin Khattab. Ketika Rasulullah menjelaskan bagaimana wujud fisik menyeramkan malaikat Munkar dan Nakir sahabat yang ditakuti setan ini justru seakan hendak melawannya.
Imam Jalaludin As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Hâwî lil Fatâwî menuliskan sebuah riwayat dari Al-Jazuli dalam kitab Syarhur Risâlah, bahwa satu ketika Rasulullah berbicara kepada para sahabat perihal Munkar dan Nakir. Digambarkannya malaikat Munkar dan Nakir akan mendatangi seorang mayit di kuburan dalam bentuk yang begitu menyeramkan; berkulit hitam, bengis, keras, dan sifat-sifat buruk dan menakutkan lainnya. Lalu kedua malaikat itu akan menanyai si mayit.
Mendengar penuturan Rasulullah itu, Sayyidina Umar bertanya, “Rasul, apakah saat di kuburan nanti aku sebagaimana sekarang ini?”
“Ya,” jawab Rasul.
“Kalau begitu,” timpal Umar kemudian, “demi Allah akan aku lawan kedua malaikat itu!”
Konon, ketika Sayyidina Umar bin Khattab meninggal dunia putra beliau yang bernama Abdullah bermimpi bertemu dengannya. Dalam mimpi itu Abdullah menanyakan ihwal bapaknya di alam kubur.
Oleh Umar pertanyaan anaknya itu dijawab, “Aku didatangi dua malaikat. Keduanya bertanya kepadaku, siapa Tuhanmu, siapa nabimu? Aku jawab, Tuhanku Allah dan nabiku Muhammad. Lalu kepadanya aku tanyakan, kalian berdua, siapa Tuhanmu? Mendapat pertanyaan seperti itu kedua malaikat itu saling berpandangan. Salah satunya berkata, ini Umar bin Khattab. Lalu keduanya pergi meninggalkanku.”
Demikian lah Sayyidina Umar bin Khattab, ia tak hanya berani di dunia saja, tapi di alam kubur pun keberaniannya tetap kuat.
Penulis: Mukhlisin
____________________
Semoga artikel Kisah Umar Balik Tanya Kepada Malaikat Munkar-Nakir ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait di sini
simak video terkait di sini