Ketika Habib Ali Kwitang Diludahi Pembencinya.
Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang (lebih dikenal dengan sebutan Habib Ali Kwitang) adalah ulama besar asal Kwitang Jakarta yang tinggi ilmunya, luhur akhlaqnya, dan penuh kasih sayang kepada siapa saja. Habib Ali Kwitang juga masyhur sebagai Waliyullah, karena banyaknya kesaksian ulama terhadapnya.
Saat itu, ketika Habib Ali Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji.
Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan Habib Ali Kwitang, sampai-sampai membuat marah para murid Habib Ali Kwitang. Hingga suatu saat, Habib Ali Kwitang memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, Habib Ali Kwitang memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid.
Namun belum sempat ditanyakan, Habib Ali Kwitang berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.”
Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan Habib Ali Kwitang kepadanya melalui perantaraan sang murid. Sampai pada saatnya Habib Ali Kwitang berpulang ke rahmatullah, maka berhentilah kiriman jatah sembako kepada orang itu. Orang itu pun bertanya kepada murid Habib Ali Kwitang yang biasa mengirimkan sembako kepadanya: “Engkau yang biasa mengirimiku beras kenapa berhenti? Apa masih ada?”
Murid Habib Ali Kwitang itu menjawab: “Perlu kamu ketahui, semua yang aku kirimkan kepadamu itu sesungguhnya bukan dariku melainkan dari guruku al-Habib Ali al-Habsyi yang dulu sering kau ludahi. Andai saja guruku tidak menahanku mungkin kamu sudah kubikin babak belur!”
Mendengar jawaban murid Habib Ali Kwitang itu membuat orang tersebut menangis menyesali perbuatannya selama ini. Dan atas kejadian itu, orang tersebut jadi rajin menghadiri majelisnya Habib Ali al-Habsyi di Kwitang. Pada waktu sang cucu yang menggantikan kakeknya di dalam memimpin majelis taklim al-Maghfurlah Habib Ali Al-Habsyi, beliau didatangi oleh seseorang yang sudah lanjut usianya dengan badan yang tergopoh-gopoh.
Orang itu mendekati cucu Habib Ali Al-Habsyi itu sambil menangis seraya berkata: “Ya Habib, saya ini bila melihat engkau jadi teringat dengan kakekmu. Yang dulunya sering saya ludahi, ya Habib.”
Orang itu menuntaskan ceritanya sambil menangis menyesali diri atas perbuatannya kala itu.
Wallahu’alam.
Demikian kisah ketika Habib Ali Kwitang diludahi pembencinya, semoga bermanfaat.
Penulis: Alwi Sungkar.
Keterangan foto: yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur.