Keistimewaan Syeikh Abdul Adhim, Madinahnya Syaikhona Kholil Bangkalan

Syaikh Abdul Adhim, Madinahnya Syaikhona Kholil Bangkalan.
Malam Jum’at kemarin saya berziarah ke sebuah makam di daerah Mlajah. sekitar 200-300 meter sebelum memasuki area Masjid Syaikhona Kholil. Sekilas tak ada yang istimewa dari makam ini, tidak ada lampu atau sarana penerangan lainnya. Yang membedakan makam ini dari makam-makam sekitarnya hanyalah pagar biru yang mengelilinginya. Di bagian bawah pagar itu tertulis ” Syaikh Abdul Adhim, Atjah dari Syaikh Mudhar Mekkah ” .
Dibalik itu semua, banyak yang tidak mengetahui bahwa disana bersemayam salah satu ulama besar yang pernah dimiliki oleh Pulau Madura, seorang Mursyid Thoriqoh Naqsyabandi yang juga merupakan guru dari Syaikhona Kholil Bangkalan. Syaikh Abdul Adhim namanya, konon ia juga pernah menjadi pengajar di Masjidil Haram selama 20 tahun.
Menurut penuturan para kiai sepuh, Syaikhona Kholil dikenal sangat menghormati Syaikh Abdul Adhim ini. Sampai-Sampai ketika gurunya ini wafat pada tahun 1917 M -8 tahun sebelum wafatnya Syaikhona Kholil-, Syaikhona sendiri yang memandikan, mengkafani dan mensholatinya. Konon ketika hendak mengimami Sholat jenazah, Syaikhona Kholil sempat melangkah mundur karena melihat jenazah Syaikh Abdul Adhim dipenuhi cahaya dan lafadz Allah.
Saking hormat dan sayangnya Syaikhona terhadap gurunya ini, beliau bahkan pernah berpesan :
“Siapa yang berziarah kepadaku dan tidak berziarah ke makam Syaikh Abdul Adhim, maka ia seperti orang yang pergi ke Mekkah tapi tidak berziarah ke Madinah.. ”
رب فانفعنا ببركتهم * و اهدنا الحسنى بحرمتهم * و أمتنا في طريقتهم * و معافاة من الفتن
Sampang, 12 Januari, 2019
Demikian Keistimewaan Syeikh Abdul Adhim, Madinahnya Syaikhona Kholil Bangkalan. Semoga bermanfaat
Oleh : Ra. Ismail Amin kholil (cicit syaikhona moh kholil)