Keistimewaan Gus Anam Banyumas di Mata Habib Thoriq Al-Ayderus- Suatu ketika dengan tergopoh-gopoh Habib Thoriq Al-‘Ayderus berkata:
“Gus Anam Waliyulloh Kyai..
Gus Anam Waliyulloh Kyai..
Gus Anam Waliyulloh Kyai..”
“Iya Bib.. Bagaimana ceritanya njenengan kok bicara demikian?”
“Gini Kyai, kemarin sekitar jam 2 pagi saya kan lewat jalan depan pondok samping rumahnya Gus Anam dan saya bawa kendaraan sendiri terus aku berkata dalam hati, kalau Gus Anam memang wali beliau pasti menemui saya. Lhah sesuatu hal yang tidak mungkin itu terjadi, Gus Anam sambil memegang teh dalam cangkir itu telah mencegat saya, dengan sepontanitas saya berhenti dan beliau aku salami, aku cium tangannya kemudian terjadilah dialog antara saya dengan beliau.”
“Oh demikian Bib..”
Hal itu pun berulang kali terjadi atas para Ikhwan Thoriqoh dan santri dengan berbagai macam cerita dan peristiwa.
Semoga kita diakui sebagai santrinya dan mendapat barokahnya. Aamiin..
Sugeng Ambal Warso Abah KH. Zuhrul Anam Hisyam. Mugi tansah pinaringan sehat wal’afiat lan panjang yuswonipun..
Foto: Saat pernikahannya KH. Zuhrul Anam Hisyam dengan Ibu Nyai Hj. Rodliah Anam MZ. bersama Simbah KH. Maimoen Zubair.
Semoga artikel Keistimewaan Gus Anam Banyumas di Mata Habib Thoriq Al-Ayderus ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
Penulis: KH Busyro El-Kareem, santri Mbah Maimoen Zubair.
Editor: Anas
______________
BONUS ARTIKEL TAMBAHAN
Mbah Maimoen, Sosok Ulama’ yang Masyhur di Langit dan di Bumi- Suatu kenangan yang luar biasa yang tidak bisa saya lupakan dalam hidupku, saat aku bisa Ndereake haji Fadilatus-Syaikh KH. Zuhrul Anam Hisyam dan Hadlrotus-Syaikh Almaghfurlah Simbah KH. Maimoen Zubair.
Saat itu, aku banyak sekali mendapatkan pengalaman dan kenangan baik yang dhohir maupun yang bathin yang dalam hidupku tidak mungkin terulang kembali, karena beliau Almaghfurlah Simbah KH. Maimoen Zubair telah wafat pulang keharibaan Ilahi Robbi dengan Husnul Khotimah dan telah bertemu dengan orang-orang yang di cintainya.
Ya Sayyidi Ya Rosulalloh, aku berharap barokah dan syafa’atmu untuk keluargaku, guru-guruku, keluarganya guruku, santrinya guruku, sahabatnya guruku, dan orang yang mencintai guruku. Semoga hidupnya di berkahi di luaskan rizqinya yang berlimpah dan akhirul hayatnya Husnal Khotimah. Aamiin..
Al Ghaotsil Aqthob Fi Zamani Hadza. Sosok yang masyhur di langit dan masyhur di bumi beliau adalah Al ‘arif Billah Simbah KH. Maimoen Zubair
Hampir semua orang termasuk yang awampun mengakuinya bahwa beliau adalah sosok kekasih Alloh yang banyak memberi tuntunan kepada umat, dan beliau lebih masyhur setelah wafatnya karena jasa-jasa dan hidupnya beliau berikan untuk negara. Kami rindu dan kami akan mengenang sepanjang masa. Semoga keberkahannya akan selalu tercurahkan untuk kita semua. Aamiin..
Tiada seorang yang dapat wushul kehadirat Alloh Subhanahu wata’ala tanpa bimbingan seorang guru.
Sayyidi Syaikh Abdul Aziz ra. dapat wushul karena di bimbing oleh Al quthbirrobani Sayyidi Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani ra.
Sayyidi Syaikh Muhammad ‘alauddin Al ‘aththor Al Bukhori Al Khowarizmi ra. dapat wushul karena di bimbing oleh Sayyidi Syaikh Bahauddin An-Naqsabandiy ra.
Sayyidi Syaikh Sholeh Al Ja’fari dapat wushul karena di bimbing oleh Sayyidi Syaikh Ahmad bin Idris ra.
Sayyidi Syaikh Abil Hasan ‘Ali As-Syadzili dapat wushul karena di bimbing oleh Sayyidi Syaikh ‘Abdussalam Al Masyisiy ra.
Sayyidi Syaikh ‘Abdul Wahab As-Sya’roni dapat wushul bisa melihat syurga bisa melihat neraka bisa melihat malaikat bisa selalu bertemu Rosululloh Saw. bisa melihat Alloh Ta’ala dengan mata batinnya karena di bimbing oleh gurunya Sayyidi Syaikh ‘Ali Khowas ra.
Mohonlah bimbingan kepada guru yang Kamil mukammil, dan mari dekatkan diri kita dengan selalu bertawajjuh kehadirat Alloh Subhanahu wata’ala agar kita dapat wushul dan menjadi hamba Alloh yang di cintai-Nya.
Semoga artikel Mbah Maimoen, Sosok Ulama’ yang Masyhur di Langit dan di Bumi ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiiin..
simak artikel terkait di sini
kunjungi juga channel youtube kami di sini
Penulis: KH Busyro El-Kareem, santri Mbah Maimoen.
Editor: Anas
