Mengenal al-Mukarrom al-Alim al-‘Allamah Kiai Ma’ruf Amin itu sudah cukup lama sejak saya masih berusia 12 tahun, ketika kakek saya menjadi ketua panitia Haul Syaikh Nawawi al-Bantani di tahun 1990.
Kiai Ma’ruf menganggap kakek sudah seperti saudara, sekaligus selaku orang tua begitu dekatnya hingga beliau memanggil kakek “ yai “, satu sikap ta’dhiman wa takriman tentunya. Usia Kiai Ma’ruf saat itu kira-kira 47 tahun dan sudah dikenal sebagai kiai asal Koja Tanjung Priok Jakarta dan kelahiran Kresek Tangerang. Tahun itu pula Kiai Ma’ruf Amin tengah menduduki posisi Katib ‘Am Syuriah PBNU priode 1989-1994 di masa kepemimpinan Rois ‘Am PBNU KH. Achmad Siddiq yang legendaris.
Keterkaitan Kiai Ma’ruf di acara Haul Syaikh Nawawi al-Bantani di tahun 1990 tersebut, karena beliau adalah Ketua Umum Yayasan Syaikh Nawawi al-Bantani yang pusat kegiatannya di Tanara. Perkenalannya dengan kakek saya dilatar belakangi kedekatan dengan orang tua Kiai Maruf yakni al-Marhum Kiai Amin Koper yang sama-sama dikenal sebagai tokoh NU Banten bersama al-Marhum Kiai Khabir Petir, ketiganya dikenal sebagai 3 serangkai ulama NU dari Banten yang sudah gigih serta istiqomah dalam memperjuangkan NU di wilayah Banten. Saat itu kakek menyebut Kiai Ma’ruf sebagai kiai yang cerdas dan cekatan ( sigap dan gesit ).
Disamping karena Kiai Ma’ruf adalah Ketua Umum Yayasan Syaikh Nawawi al-Bantani, beliau adalah masih ada kedekatan nasab dengan Syaikh Nawawi al-Bantani, yakni satu buyut dengan sang syaikh. Meskipun bukan sebagai cucu sang syaikh belaiu adalah satu nasab dengannya. Faktor inilah yang menguatkan Kiai Ma’ruf untuk hidmat dalam menghidupkan kembali jejak-jejak dan khzanah keilmuan sang syaikh.
Hampir di setiap acara Haul Syaikh Nawawi al-Bantani para pejabat pemerintah pusat dan daerah selalu hadir silih ganti, dari menteri, Ketua DPR, anggota DPR/MPR hingga presiden RI. Satu kemampuan hebat yang dimiliki Kiai Ma’ruf yang secara basic beliau adalah kiai tradisional dan kiai yang pakar bidang Fiqih. Kedekatan dengan para pejabat, para politisi, para pengusaha dan para penceremah kondang seperti al-Marhum KH Zaenudin MZ begitu mengundang decak kagum bagi kalangan awwam khususnya warga Tanara dan Serang.
Satu putera daerah yang sangat dibanggakan karena kelihaian dan kehebatannya berdiplomasi dengan berbagai kalangan elit negara, sejak zaman Presiden Soeharto hingga sekarang.
Tahun 2008, untuk kedua kalinya saya dipertemukan dengan Kiai Maruf Amin saat beliau menjadi Wantimpres di era Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), dari persinggungan inilah saya jadi dekat dengan Kiai Ma’ruf Amin dan memanggil beliau “ abah yai “. Bagi saya sosok Kiai Maruf itu kiai yang sangat alim, kharismatik, sederhana dan bijaksana.
Kemudian di tahun 2011 saat acara haul syaikh nawawi yang agendanya mengundang Bapak Presiden SBY saya diminta puteranya ( Gus Oki ) untuk menjadi panitia haul hingga diberi tanggung jawab mengatur penempatan pasukan Paspampres yang telah terkordinasi dengan baik dan sistematis, sebagai upaya pengamanan yang komprehensif. Usai momentum kedatangan presiden SBY di acara haul tersebut hampir 6 tahun tidak bermuajahah dengan beliau, dan saya hanya bisa menatap Kiai Ma’ruf cukup di layar TV dengan kesibukannya sebagai Rois ‘Am PBNU.
Pertengahan tahun 2017 saat menjadi peserta pendidikan MKNU ( Madrasah Kader Nahdlotul Ulama ) di KP3B Serang, saya bisa bertemu kembali dengan Kiai Maruf sebagai Instruktur Nasional MKNU.
Penggalan pengalaman mengenali Kiai Maruf Amin seperti kesaksian hidup mengenal tokoh ulama, tokoh politik, tokoh agama, tokoh nasional sekaligus sosok orang tua bagi masyarakat Banten. Kiai Maruf seperti lokomotif kebangkitan orang Banten untuk tampil di pentas nasional, bukan untuk hari ini saja melainkan untuk masa yang akan datang.
Figur Kiai Ma’ruf adalah figur hidup yang menjadi inspirasi bagi orang Banten untuk maju dalam mengisi peradaban dunia. Kita patut bersyukur menjadi orang Banten ada sosok yang pintar, kharismatis dan hebat seperti Kiai Ma’ruf dalam rangkaiannya memajukan Indonesia.
Seharusnya momentum Pilpres 2019 yang kini Kiai Ma’ruf Amin sebagai Cawapres RI, kita seluruh masyarakat Banten mendukung dan memilihnya. Jika bukan sekarang kapan lagi, jika bukan kita lalu siapa lagi?.
Kali Ci Ujung, 17 – 01- 2019
Penulis: M. Hamdan Suhaemi.