Kecintaan Mbah Marzuqi Giriloyo Terhadap Ngaji Qur’an.
KH Marzuqi Romli Giriloyo Imogiri Bantul adalah sosok kiai yang penuh kharisma. Sepanjang hayatnya, beliau menyisir Gunungkidul untuk menyebarkan Islam kepada semua lapisan masyarakat. Selain dikenal sakti, Mbah Marzuqi adalah sosok mursyid Thoriqoh Syathoriyah dan juga sosok kiai yang sangat teguh dalam ngaji Qur’an. Mbah Marzuqi mengkhatamkan hafalan Qur’annya kepada Mahaguru Al-Qur’an Nusantara, yakni KH Muhammad Munawwir Krapyak Yogyakarta.
Kecintaan ngaji Qur’an Mbah Marzuqi ini dibuktikan dalam sebuah kisah yang sangat inspiratif. Dalam suatu percakapan, Mbah Marzuqi bertanya kepada sang putra beliau, yakni KH Ahmad Zabidi Marzuqi yang saat ini melanjutkan perjuangan menjadi Pengasuh Pesantren Ar-Romli Giriloyo dan juga Mursyid Thoriqoh Syathoriyah.
“Ngaji kui nek sedino sak juz ki abot (ngaji itu kalau sehari satu juz itu berat).”
“lha sing enteng niku sepinten? (lha terus yang ringan itu seberapa?),” jawab Kiai Ahmad Zabidi.
“sing enteng iku sedino sak Quran. (yang ringan itu sehari satu Al Quran).”
Jawaban ini bukti nyata bahwa keseharian Mbah Marzuqi tak bisa dilepaskan dari ngaji Qur’an. Tak bisa dipungkiri, ini adalah hasil didikan Mbah Munawwir Krapyak yang dikenal sangat teguh dalam menjaga ngaji Qur’an.
Semoga berkah para ulama’ selalu mengalir kepada kita semua. (Abu Umar/Bangkitmedia.com)
_______________
Semoga artikel Kecintaan Mbah Marzuqi Giriloyo Terhadap Ngaji Qur’an ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait di sini
simak video terkait di sini
BONUS ARTIKEL TAMBAHAN
Karomah Kewalian Ayahanda Gus Ulil
Hari Senin 9 Syawal (1juni) saya sekeluarga sowan ibu (mertua) di Sidorejo Sayung Demak, juga sowan Guru-gurunya istri saya. Sekalian mohon doa restu untuk anakku yang akan mulai mondok. Selasa pagi, kami ziarah ke makam Bapak dan Mbah saya, kemudian menuju maqbaroh lainya berjarak 200m. Disini kami berziarah 3 Ulama besar,
1, Mbah KH Ahmad Yasir, (ipar Mbah saya, KH Nawawi)
2, Mbah KH Abdullah Rifa’i (Abah Mas Kyai Gus Ulil)
3, Mbah KH Maksum Makhfudhi (Abah Pak KH. Zainal Arifin, Garwanya Bu Nyai Chiyarotun Nisa/ Bu Yaroh, Adik Mas Kyai Gus Ulil).
Hari Selasa jam 10 kami sekeluarga besar, sowan Guru istriku Mas KH. Masroni (keponakan ibu) pengasuh PP. Sunan Gunung Jati Ba’alawi di Gunung Pati, Dia masih ada hubungan keluarga dengan Mbah Yasir. Bakda isya’, kami sudah sampai di Sidorejo, Saya sendirian langsung sowan Pak Kyai Zainal Arifin. Beliau adalah pengasuh PP. Fathul Huda & Rois Syuriah PCNU Demak. Kami bicara panjang lebar, tentang kegiatan NU di Demak – Rembang, Beliau memuji iparnya, Mas Kyai Gus Ulil sangat Alim dan genius, juga bercerita tentang wasiat Mbah KH Abdullah Rifa’i:
“Aku bertemu Mbah mu (KH. Yasir) dia ngajak agar saya nanti berkumpul di sini, maka nanti aku makamkan di sebelahnya”.
Akhirnya sekitar tahun 2003-an Mbah Abdullah Rifa’i kapundut, selang berapa tahun Mbah KH. Maksum Makhfudhi kapundut, dimakamkan di kompleks makam Mbah Yasir. Dibalik semua itu, baru satu tahun yang lalu, Pak Zen berjumpa dengan seorang Kyai disayung, (santri Mbah Maksum) diacara walimah, Kyai itu bercerita, bahwa pada tahun 1975 malam Jum’at saya ziarah dimakam Mbah Yai Yasir. Selesai ziarah, saya pulang bertemu seorang pakai jubah putih bertanya:
“Kamu tadi ziarah Mbah Yasir? kamu Santrinya Kyai Maksum? ketahuilah suatu saat nanti, ADA 3 WALIYULLAH KUMPUL DISINI”
Orang berjubah itu langsung hilang, sketika Pak Zen & saya mrinding.
Demikian Karomah Kewalian Ayahanda Gus Ulil. Semoga bermanfaat.
lahum alfatihah..