“ Kira-kira siapa ya .. itu kakek-kakek ? .. “
Kakek itu singgah duduk di dipan atau tempat duduk teras rumah Abah dan Ust Husni menghampiri kakek terebut.
“Permisi ada yang bisa dibantu? “
“Coba kamu panggil Gus Dur suruh ke sini, bilang saja ditunggu Mbah Liem .. “
Tanpa berpikir panjang, Ust Husni langsung menuju hotel untuk menyampaikan pesan dari Mbah Liem dan bilang ke Abah. “Maaf Abah, ada Mbah Liem katanya Gus Dur di suruh menemuinya di depan.”
Tapi Abah malah menyuruh panggil balik, kata Abah: “suruh dia ke sini !! .. “
Padahal Gus Dur sudah ingin menemuinya tapi Abah larang. Kemudian Ust Husni kembali lagi ke Mbah Liem dan bilang: “Maaf Mbah katanya disuruh ke Hotel. Eeh malah dijewer kupingnya Ust Husni sama Mbah Liem.
“Berani beraninya menyuruh saya ke sana,” kata Mbah Liem.
Lalu Ust Husni balik lagi ke hotel lalu Abah sama Gus Dur lihat Husni sambil tertawa dan Abah bilang: “Kenapa Husni ko balik lagi .. ?“
“Iya Abah, Mbah Liem tetap tunggu di sana.”
Kemudian Gus Dur bilang ke Abah ingin menemuinya di depan katanya takut kuaalat sama Mbah Liem, tapi Abah tetap gak kasih ijin untuk Gus Dur menemui Mbah Liem dan menyuruh lagi ke Ust Husni.
“Husni kamu bilang ke Mbah Liem ditunggu Habib Saggaf di Hotel !!“
Pendek kata, pas Ust. Husni bilang ke Mbah Liem ternyata Mbah Liem tidak tahu bahwa yang punya Pon Pes adalah Habib Saggaf dan ketika Ust Husni bilang disuruh Habib Saggaf, Mbah Liem bilang:
“Celaka kalau yang panggil Habib Saggaf … !! “ dan langsung lari ke hotel kamar 1 untuk menemui Abah dan Gus Dur. Ternyata Mbah Liem adalah seorang ulama besar, salah satu gurunya GusDur. Beliau adalah pendiri Pon Pes Al Muttaqien Pancasila Sakti Klaten Jawa Tengah, Subhanalloh !! Para aulia’ Allah. *Kisah ini di ceritakan oleh Ustadz Husni Thamrin ketika acara MLB (Muktamar Luar Biasa PKB) tahun 2008.