Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
JAKARTA-Menanggapi serangkaian teror bom yang terjadi di Indonesia dalam waktu berdekatan, Presiden Jokowi dengan tegas mengatakan agar lembaga pendidikan dibersihkan dari ideologi sesat terorisme. Presiden Jokowi  mengungkapkannya dalam sebuah laman fanspage resmi @Jokowi, Sabtu (19/05). Berikut ini pernyataan lengkap presiden Jokowi.
Serangkaian aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo beberapa hari lalu itu melibatkan anak-anak di bawah umur. Padahal, seharusnya anak-anak ini masih senang bermain-main di halaman rumah atau di gang-gang, bersekolah, berkumpul dengan keluarga dan teman-teman.
Tapi ideologi terorisme telah merenggut semua kesenangan itu. Ini berarti, ideologi yang kejam ini telah masuk ke dalam sendi-sendi keluarga kita, keluarga di Indonesia. Saya berharap tidak ada lagi keluarga yang hancur karena ideologi sesat seperti terorisme.
Saat berbuka puasa bersama pimpinan lembaga negara, menteri dan para tokoh di Istana Negara, Jakarta, kemarin, saya mengingatkan bahwa untuk mengatasi masalah terorisme, tindakan preventif jauh lebih penting dari langkah represif. Yaitu, membersihkan lembaga-lembaga pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, juga ruang-ruang publik, serta mimbar-mimbar umum dari ajaran-ajaran ideologi yang sesat yaitu terorisme.
Sebagaimana diketahui, teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, Ahad (13/05/2018). Keesokan harinya, Senin (14/05/2018), bom kembali meledak di Mapolresta Surabaya. Malamnya, bom juga meledak di Sidoarjo. Sebelumnya, terjadi juga kerusuhan di Mako Brimob yang didalangi oleh napi terorisme, 8-11 Mei 2018. (napiter).