Jasa K.H. A. Mudjab Mahalli di Dunia Kepenulisan Tanah Air

kiai mujab mahalli

Tidak lama lagi, tepatnya hari Sabtu malam Ahad 22 Juni 2019, Pesantren Al-Mahalli Brajan Wonokromo Pleret Bantul DIY akan menyelenggarakan hajatan rutin tahunan, Haflah Khatmil Qur’an sekaligus Haul ke-16 Al-Maghfurlah K.H. A. Mudjab Mahalli, Pendiri Pensantren Al-Mahalli.

Kehadiran tulisan al-Faqir kali ini dimaksudkan untuk mengenang serpihan cukup kecil atas jasa-jasa muassis Pesantren Al-Mahalli yang telah berpulang ke haribaan Allah 16 tahun silam, pada usia yang terbilang masih cukup muda, 47 tahun, dengan meninggalkan seorang istri, Ibu Nyai Hj. Nadhiroh Mudjab, dan empat orang putra yang kala itu kesemuanya masih usia anak-anak; Gus Ahmad Firdus al-Halwani, Ahmad Muhammad Naufal al-Busthomy, Muhammad Iqbal dan terakhir, Gus Hadiyan Shafiyar Rahman.

Sebagai santri yang begintu mencintai dan mengidolakan Al-Maghfurlah K.H. A. Mudjab Mahalli, sebenarnya teramat sering al-Faqir bermaksud memublikasikan tulisan berkenaan dengan beliau, akan tetapi selalu saja hal itu terhenti di tengah jalan. Satu hal yang membuat al-Faqir senantiasa mem-pending menulis hal-hal yang terkait dengan beliau, yakni kekhawatiran bahwa tulisan tersebut terlalu subyektif, lebay, sebagai afek dari mahabbah al-Faqir pada al-Maghfurlah.

Kalaupun pada akhirnya kali ini mesti memublikasikan tulisan tentang beliau, maka yang coba al-Faqir sajikan adalah sisi yang sudah cukup dikenal oleh khalayak, di mana al-Maghfurlah K.H. A. Mudjab Mahalli adalah seorang penulis yang cukup produktif pada zamannya.

Produktifitas kepenulisan beliau ini bisa dibuktikan, di antaranya adalah:

Pertama, bahwa hingga saat ini masih banyak ditemukan karya-karya beliau di toko-toko buku besar di seluruh tanah air, Perpustakaan-perpustakaan Perguruan Tinggi maupun Kementerian Agama RI, baik yang menggunakan nama asli (A. Mudjab Mahalli) maupun dengan ‘meminjam’ nama putra-putra beliau seperti: Aba Firdaus Al-Halwani, Abu Ahmad Muhammad Naufal, Abu Iqbal Al-Mahalli, dan Abu Hadiyan Shafiyar Rahman.

Kedua, produktivitas kepenulisan beliau ini juga dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa baik S1, S2 maupun S3 yang menyusun paper, Skripsi, Tesis maupun Disertasi dengan menjadikan buku-buku beliau sebagai objek penelitian dan kajian.

Ketiga, Kementerian Agama RI, dalam hal ini Balitbang dan Diklat Kemenag RI, telah melakukan penelitian setidaknya 2 (dua) kali terkait Al-Maghfurlah KH. A. Mudjab Mahalli dan Karya-karya beliau dalam bentuk buku, yaitu pada tahun 2015 yang menyoroti tipologi karya-karya beliau bersama ulama-ulama lain di DIY, dan tahun 2016 yang menitikberatkan mengkaji pemikirian original beliau dan ulama-ulama lain di DIY dan Bali, dalam bidang pendidikan dengan menelaah karya-karya peninggalan beliau.

Hasil penelitian Balitbang dan Diklat Kemenag RI pada tahunn 2015 ditemukan bahwa jumlah karya beliau yang teridentivikasi adalah sebanyak 79 karya, sementara penelitian berikutnya yaitu tahun 2016 meningkat lebih dari dua kali lipat, yaitu 203 (dua ratus tiga) karya dalam bentuk buku maupun kitab.

Dari hasil penelitian Balitbang dan Diklat Kemenag RI pada tahunn 2015, di antaranya didapatkan sipulan sebagai berikut:

Di antara karya-karya beliau yang cukup dikenal pada tingkat nasional adalah buku berjudul, Menikahlah Engkau Menjadi Kaya, yang menempati peringkat kedua setelah Kamus Al-Munawir karya K.H. Warson Munawwir. Menyusul setelahnya karya dari K.H.M. Hamdani Bakran Adz-Dzakiey (Pesantren Raudhatul Muttaqien), yaitu Prophetic Intelegence (Kecerdasan Kenabian), Prophetic Leadership (Kepemimpinan Kenabian), dan Prophetic Psychology (Psikologi Kenabian).

Penelitian ini juga membuktikan bahwa al-Maghfurlah KH. A. Mudjab Mahalli adalah ulama DIY paling produktif dalam menulis karya-karya dalam bentuk buku berbahasa Indonesia. Sebagaimana di atas telah disebutkan bahwa penelitian 2015 ditemukan sebanyak 79 karya dan 2016 meningkat menjadi 203 karya, di mana kebanyakan dari karya-karya tersebut adalah buku-buku berbahasa Indonesia dengan sasaran pembaca masyarakat umum, dan hanya 11 karya yang menggunakan bahasa Jawa denga tulisan Arab Pegon.

*
Al-Maghfurlah KH. A. Mudjab Mahalli, sosok yang tak pernah mengenyam Pendidikan Tinggi, produk pesantren Salaf Tulen (Pesantren Salafiyah Banjarsari Tempuran Magelang), di usia yang tak lebih dari 47 tahun, di sela-sela kesibukannya mengasuh Pesantren dan berhidmah di tengah masyarakat, telah menorehkan prestasi yang sedemikian gemilang, dengan mewariskan 203 judul buku untuk generasi setelah beliau. Selebihnya, semoga kita bisa mengikuti jejak beliau. Lahul Faatihah.

Penulis: H. A. Choiran Marzuki,
Dewan Pengasuh Pesantren Al-Mahalli
Penulis dan Editor Penerbit Pustaka Pelajar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *