Saat Takziyah di Lasem, saya nderekke Mbah Kyai Humam beserta rombongan Kyai-kyai sepuh lainnya. Selesai tahlil, Mbah Kyai Humam kelihatan gelisah mendekati saya sambil ngendiko kalau Beliau pingin segera kundur ke Jogja mendahului para Kyai lainnya.
Ketika saya tanya kenapa tergesa pulang apa ada kepentingan mendesak? Beliau menjelaskan kalau besok Subuh harus sudah sampai di Ndalem Bantul karena punya Kajian Rutin bakda Subuh di Masjid Kauman yang tidak bisa ditinggalkan.
Saya matur mbok sekali kali libur kan nggak apa-apa toh Jamaah bisa memaklumi.
Beliau kelihatan kurang berkenan dengan dengan usulan saya dan nada agak tinggi ngendiko pokoknya harus pulang secepatnya. Sambil menjelaskan bahwa Pengajian rutin bakda Subuh itu sudah berjalan lama dan dalam satu Tahun bisa dikata liburnya cuma dua kali, yaitu Malam Idul fitri dan malam idul adha.
Akhirnya saya berusaha mencari Mobil yang bisa kembali duluan ke Jogja untuk nderekke Mbah Kyai Humam yang berupaya untuk tetap bisa mengajar Ngaji bakda Subuh yang tidak karena absen sidik jari dan bukan karena bisyaroh honor.
Sebuah keteladanan dalam istiqomah dedikasi Ilmu yang luar biasa.
Allohummaghfirlahu…
(Penulis: KH Henry Sutopo, santri KH Ali Maksum)