Ini Wasiat Mbah Maimoen Zubair kepada Syekh Abdul Shomad (SAS)

abdul shomad sowan mbah maimoen

Alhamdulillah, Hadlrotus Syekh Maimoen Zubair menerima silaturrahmi Syekh Abdul Shomad (dulu UAS), satu jam diberikan manhaj metode ilmu tuwo dalam mengarungi perjalanan dakwah yang harus menghargai perbedaan.

Perbedaan itu sunatulloh, taqdir Allah yang pasti terjadi, makanya kita harus iman pada taqdir. Para ulama dahulu arif dan bijaksana dalam berdakwah seperti Wali Songo yang datang dari Arab masuk Indonesia, di mulai dari Aceh, Medan, Palembang, ya termasuk Riau, lalu masuk Jawa.

Syekh Maimoen seakan memberikan maping peta dan kesabaran menitih karir dai yang rahmatan lil alamin.
Termasuk iman taqdir adalah bersyukur pada Belanda yang menjajah kita. Barang siapa tidak bersyukur pada Belanda maka tidak bersyukur pada Allah. Allah menakdirkan Belanda menjajah kita, dari situ kita bangkit merdeka, dan diberi tinggalan adanya hukum, sehingga kita menjadi aman layaknya negara yang berdaulat.

Afrika, Arab dulu ada zaman perbudakan, lalu bangkit merdeka, Allah lah yang mengangkat derajat mereka. Inilah taqdir Allah.

Inilah pelajaran yang kelas tinggi, dimana kita diajak mencintai musuh kita, bahkan disuruh bersyukur berterima kasih, menghargai perbedaan, dimana hati kita sesungguhnya berontak pada penjajah, atau orang yang berbeda dengan kita. Dari sinilah kita dilatih istiqomah berdakwah yang berorientasi pada manhaj rahmatan lil alamin.

Silaturrahmi ini didampingi juga KH Dr M Afifuddin dimyathi Peterongan Jombang. Dalam pertemuan pagi ini, diterima di Rumah Dinas Wagub, dan didampingi beliau KH Taj Yasin Maimun, Wakil Gubernur Jateng.

Semoga berkah untuk semua Allahumma amin….

Penulis: KH Dr. Fadlolan Musyaffa’.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *