Ini Langkah Strategis Memakmurkan Masjid

Salah satu tanda kiamat dalam hadis Nabi adalah bermegah-megahan dalam pembangunan infrastruktur masjid. Sinyal merah ini menjadi warning bagi umat Islam untuk meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan positif, baik spiritual, keilmuan, sosial, ekonomi, budaya, dan politik kebangsaan-keumatan.

Meramaikan masjid (imaratul Masjid) menurut Ali Ash-Shabuni dalam Rawaiul Bayan tidak hanya sifatnya hissiyyah (pembangunan fisik), tapi juga imarah ma’nawiyyah (optimalisasi fungsi masjid untuk ibadah, ilmu, dan lain-lain).

Kedua jenis imaratul masjid ini harus digerakkan bersama-sama, sehingga kita termasuk dalam hadis Nabi sebagaimana dikutip dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin: من بني لله مسجدا بني الله له بيتا في الجنة barang siapa membangun masjid karena Allah maka Allah pasti membangunkannya rumah di surga.

Ikhlas karena Allah (لله) memang menjadi syarat utama diterimanya amal meramaikan masjid ini. Demikian salah satu pesan utama guru kami KH Ahmad Nafi’ Abdillah Kajen Pati ketika peletakan batu pertama pembangunan Masjid Sirojul Anam Wonokerto Pasucen Trangkil Pati tiga tahun yang lalu (sekitar 2016).

Sebagai tempat terbaik yang Ada di muka bumi (المسجد خير بقعة في الارض), maka dua bentuk imaratul masjid di atas harus diupayakan sehingga eksistensi masjid membawa kemanfaatan dan keberkahan bagi umat secara keseluruhan.

Strategi jitu mengembalikan kedua fungsi ini, khususnya fungsi kedua (عمارة معنوية) adalah memberikan kepercayaan kepada remaja masjid untuk berkiprah secara optimal sehingga mereka masuk dalam Dua golongan dari tujuh golongan yang dalam sabda Nabi dijamin mendapat perlindungan di akhirat, yaitu:

ورجل قلبه معلق في المساجد
وشاب نشأ في عبادة ربه

Seseorang yang hatinya kumantel (tertancap kuat) di masjid
Dan pemuda yang tumbuh giat beribadah kepada Allah

Fungsi masjid seperti inilah yang ada dalam sejarah Nabi sehingga masjid tidak hanya sebagai tempat olah spiritual, tapi juga olah intelektual, internalisasi ideologi, dan soliditas kekuatan umat Islam.

Dari Masjid, Nabi berhasil melahirkan generasi emas sahabat yang membawa kejayaan Islam pada masanya, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Zaid bin Tsabit, Muadz bin Jabal, dan sahabat-sahabat hebat lainnya yang membawa panji kebesaran Islam di muka bumi.

Dus, masjid ternyata mampu menjadi wahana kaderisasi pemimpin umat jika Masjid tersebut benar-benar difungsikan secara optimal untuk penguatan akidah dan engembangan keilmuan umat.

Semoga dengan usaha imaratul masjid ini kita termasuk dalam golongan Hamba Allah yang diberikan hidayah (petunjuk) yang menerangi kegelapan jiwa kita sehingga kita bisa menjalani kehidupan ini dengan baik dan diberikan kebahagiaan hakiki di dunia sampai akhirat kelak, Amin.

Senin, 15 Juli 2019

Penulis: Jamal Ma’mur Asmani, Pati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *