“Satu lagi saudaraku, KH. Munawir Abdul Fattah –yang kira-kira sebulan yang lalu kusamperin di rumahnya di Krapyak Yogja untuk bersama-sama menghadiri pengajian di Bantul– dipanggil ke hadirat Ilahi. Innã liLlãhi wainnã ilaiHi rãji’ün.”
Demikian ditegaskan KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) di akun facebooknya, Kamis malam 27 Deseber 2018. Gus Mus dan Kiai Munawwir sama-sama santrinya KH Ali Maksum. Hubungan keduanya sangat dekat, sehingga ketika Gus Mus mengisi acara di Yogya, sering menyempatkan diri untuk silaturrahim, bertemu.
“Orangnya begitu sederhana hingga banyak yang tidak tahu kalau dia seorang kiai. Hidupnya dikhidmahkan untuk berdakwah dan menyebarkan ilmu. Dia banyak menulis buku; salah satunya yang terkenal: Kamus Al-Bisyry (Arab-Indonesia; Indonesia-Arab) yang diatulis bersama adikku Almarhum KH. Adïb Bisri,” lanjut Gus Mus.
“Semoga Allah mengampuni segala kesalahannya dan menerima segala amalnya. Allãhummaghfir lahu warhamhu wa’ãfihi wa’fu’anhu wa akrim nuzülahu waj’alil jannata matswãh. Al-Fãtihah.,” pungkas Gus Mus. (am)