Ijazah Kiai Hamid Chasbullah Tambakberas kepada Kiai Tar Ploso

ijazah kiai hamid tambakberas

Sabtu, 6 Juli 2019 pagi tadi, saya, Gus Khuk, Gus Wahab, Gus Lathif dengan diantar Ustadz Sahuri sowan ke Kiai Tar, Ploso, Jombang, Mursyid Tarekat Shiddiqiyah.

Tiba di sana, diterima seorang kholifahnya yang mengatur pertemuan dengan Kiai Tar. Tidak berapa lama, Kiai Tar yang pernah menjadi anggota Ansor ini muncul dengan dikawal seorang kholifah tadi.

Beliau bertutur pernah mondok di Tambakberas selama 8 bulan pada zaman Jepang. Kiai Tar sangat mengagumi Kiai Hamid sehingga kalau menyebut namanya sering ditambahi dengan “Hadratus Syaikh Kiai Hamid Chasbullah qaddasallah sirrah”.

Kiai Tar, selepas dari Tambakberas melanjutkan mengaji ke Kiai Muntoho dan dibaiat tarekat Naqsabandiyah. Selanjutnya beliau berkelana dimulai dari makam Syaikh Asmaraqandi Tuban menuju Banten dengan jalan kaki. Sesampai di Banten, bertemu Syaikh Syueb Jamali yang masih keturunan Syaikh Yusuf. Selanjutnya dibaiat dan disuruh menghidupkan tarekat Siddiqiyah. Saya tidak masuk masalah perbedaan pandangan beberapa kalangan tentang tarekat Shiddiqiiyyah.

Di antara hal yang menarik dari pertemuan tadi adalah kisah para santri, termasuk Kiai Tar pernah diajak Kiai Wahab untuk membaca ayat tertentu agar hujan. Para santri selesai membaca ayat pulang menuju pondok dan bertemu Kiai Hamid, lalu terjadi diskusi.

Selanjutnya Kiai Hamid mengajak para santri ke lokasi pembuatan bata merah milik Kiai Hamid. Para santri disuruh berkeliling sambil membaca ayat tertentu juga. Maka yang terjadi adalah turun hujan di Tambakberas kecuali lokasi bata merah Mbah Hamid.

Apa ijazah bacaan ayat penurun hujan dari Mbah Kiai Wahab? Apa pula bacaan penolak hujan Mbah Kiai Hamid?

Tidak hanya masalah penolak hujan, ada juga ijazah Mbah Hamid agar santri mudah paham dan waskito. Karena memang saat Kiai Hamid mengaji kitab tafsir maupun nahwu sering diselipi penjelasan yang sifatnya isyaroh-isyaroh yang baru dipahami setelah sekian tahun para santri boyong dari pondok.

Ijazah atau amalan apa itu? Silakan baca di buku Tambakberas edisi 2019. Kok promosi?
****

Silakan memberi masukan kalau dirasa ada kekeliruan kisah di atas.

Penulis: Ainur Rofiq Al Amin, Tambakberas Jombang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *