Humor: Santri Madura Rokok dan Pesantren Tebuireng

santri madura

Humor: Santri Madura Rokok dan Pesantren Tebuireng

Pada suatu acara, seorang santri asal Madura datang penuh gagah di Pesantren Tebuireng, Jombang. Sebut saja namanya Badrus Soleh. Dia anak muda yang gagah, pemberani, dan selalu semangat membara dalam  acara diskusi. Sehari-harinya tak pernah lupa untuk membawa buku dan majalah.

Bacaan Lainnya

Santri bernama Badrus Soleh ini diutus pesantrennya dari Probolinggo. Sebagai utusan pesantren, Badrus datang membawa segudang ide dan gagasan untuk diskusi. Dia sangat yakin kalau gagasannya nanti menjadi gagasan yang menyegarkan dalam acara seminar.

“Dari mana, mas?,” tanya seorang panitia acara.

“Saya utusan dari Probolinggo,” jawab Badrus dengan mantap.

Panitia kemudian mempersilahkan Badrus untuk memasuki ruang acara. Langkahnya mantap, Badrus memasuki gedung KH Yusuf Hasyim.

Badrus adalah seorang santri sekaligus seorang aktivis mahasiswa. Jiwanya menggelora, bukan saja pemikiran ala pesantren yang sudah dikajinya, tetapi juga pemikiran Barat yang rumit-rumit sudah menjadi “makanan” sehari-hari.

Badrus termasuk tipe santri yang kurang segar pikirannya kalau belum merokok. Maka, dalam gedung AC itu, Badrus sudah tidak bisa menahan untuk segera membuka bungkus rokoknya.

Korek api dinyalakan, asap rokok tiba-tiba mengepul dalam ruangan itu. Para peserta juga banyak yang kaget, tapi Badrus tidak sadar. Dari kejauhan, seorang Satpam datang tergopoh-gopoh untuk mengingatkan Badrus agar segera memastikan rokoknya.

“Mas, ini ruang AC, tidak boleh rokok di sini,” tegas Pak Satpam.

“Wah, iya pak. Saya di sini tidak merokok, saya hanya pegang batang rokok. Saya tadi mau merokok di luar, tapi karena anginnya kencang, jadi saya nyalakan api rokok di sini,” jawab Badrus penuh yakin dan apa adanya.

“Iya, mas. Tolong segera keluar gedung. Silahkan merokok di luar sana,” tegas Pak Satpam. Para peserta banyak yang senyum dan tertawan. Entahlah, apa karena melihat ketulusan jawaban Badrus, atau juga ingin merokok sebagaimana Badrus. Pak Satpam hanya menjalankan tugas, sambil tetap senyum dan tertawa dengan sosok santri Badrus ini.

Badrus segera meninggalkan ruangan AC itu. Badrus segera menghabiskan sebatang rokoknya di luar gedung acara.

Demikian Humor: Santri Madura Rokok dan Pesantren Tebuireng

Penulis: Muhlisin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *