Humor: Kisah Pendeta “Salib” Vs Ustadz “Allahu Akbar”
“Perbedaan Pandangan” adalah hal yang menyebabkan kehidupan manusia di dunia ini menjadi lebih berwarna.Oleh karena itulah banyak yang mengatakan, khususnya para filsup dunia menyimpulkan bahwa manusia adalah “Mahkluk Yang Mempunyai Watak Konflik ” di dalam kehidupannya. Hal ini di dasari oleh berbagai macam kepentingan, yang mengikutinya di mana pun ia tinggal & berada.
Pandangan atau pendapat, perbuatan, pengetahuan & lain sebagainya. Adalah cara dari seorang manusia atau kelompok dalam menyikapi suatu permasalahan yang ada pada diri mereka. Atau orang lain (Luar) selain diri & kelompoknya. Beserta hal – hal yang lain mengikutinya.
Kepentingan – kepentingan yang berbeda inilah, yang secara langsung atau pun tidak langsung yang mengakibatkan adanya perbedaan dalam menyikapi suatu permasalahan, ada yang menyelesaikan dengan cara yang baik atau tidak baik, tapi ada yang diselesaikan dengan baik-baik. berikut ada kisah tentang pendeta salib dan ustadz, silahkan dicermati dengan seksama.
Al kisah, pada suatu pagi yang sejuk di Kota Yogyakarta ada seorang ustadz dari ibu kota yang sedang naik daun, namanya pergi ke masjid naik becak untuk mengisi sebuah acara pengajian.
Sementara itu seorang Romo Katolik sedang memiliki jadwal misa kebaktian di sebuah gereja di kota. Beliau pun pergi naik becak dari seminari menuju gereja.
Sang Romo rupanya agak telat maka beliau meminta abang becak untuk mengayuh becaknya secepat mungkin.
Singkat cerita, sampailah becak Sang Romo tepat di belakang becak ustadz. Karena tergesa mengejar waktu maka Sang Romo perintahkan ķepada sang abang becak dengan bahasa Jawa;” Salip Kang…Salip!!!”
(Salip dalam bahasa Indonesia = mendahului)
Setengah kaget Pak Ustadz pun menengok ke sebelah kanan, melihat ternyata yang bilang Salip adalah Romo tersebut, maka spontan Pak ustadz teriak ” Allaahu Akbar…Allaahu Akbar” sambil mengepalkan tangan kanannya.
Demikian Artikel Tentang Humor: Kisah Pendeta “Salib” Vs Ustadz “Allahu Akbar”. Semoga Memberi Manfaat Kepada Kita Semua, Baik di Dunia Maupun di Akhirat.
Penulis; Bahrul Fuad
