Habib Abdullah Alaydrus Al-Akbar Tarim, Munajat 20 Tahun Tidak Tidur Siang Malam
Al-Habib Abdullah Alaydrus Al-Akbar (Pemimpin Para Wali pada Zamannya).
Beliau adalah Al-Habib Abdullah Alaydrus bin Abu Bakr As Sakran. Al-Habib Abdullah Alaydrus Al-Akbar ini lahir di Tarim pada tanggal 10 dzulhijjah 811 H. Ketika beliau lahir, Sang Kakek Imam Abdurrahman Assegaf merasa senang dan berkata, “Dia adalah seorang sufi dan gelarnya Al-Aydrus “.
Al-Aydrus adalah gelar auliya dan nama seorang ahli sufi besar.
Imam Abdullah Alaydrus adalah seorang wali Quthb (Pemimpin Para Wali ) pada jamannya dan seorang sufi besar. Beliau mulai bermujahadah sejak umur 7 tahun dengan berpuasa selama tujuh tahun dan berbuka hanya dengan 7 butir kurma, tidak makan selain itu. Beliau juga pernah lebih dari 20 tahun tidak tidur siang dan malam, sehingga derajat beliau menjadi Syaikhul Akbar.
Beliau sering membaca kitab Ihya’Ulumudin karangan Imam Al-Ghazali. Sosok Habib Abdullah Alaydrus adalah orang yang tawadhu, selalu duduk di atas tanah dan senantiasa sujud di atas tanah sebagai tanda bahwa dirinya tidak ada apa-apa di hadapan Allah swt.
Diantara karya beliau yang terkenal adalah Al-Kibritu Ahmar. Diantara nasehat beliau yang tertuang dalam kitab tersebut ialah:
“Diantara waktu yang bernilai tinggi dan merupakan pembuka perbendaharaan ilahi adalah waktu diantara dzuhur dan ashar, antara maghrib dan isya dan tengah malam terakhir hingga setelah subuh.”
Beliau juga berkata, “Seluruh kebaikan bersumber dari sedikitnya bicara.”
Sebagian ulama Kasyaf pernah bermimpi bertemu Rasulullah saw dan Rasulullah memuji Imam Abdullah Alaydrus dengan berkata: “Abdullah adalah anakku, rahasiaku, darah dagingku, hidupku, tulangku, serta pewaris sunnahku.”
Imam Abdullah Alaydrus berpulang ke rohmatullah hari Ahad tanggal 12 Ramadhan 865 H. Jenazah beliau di semayamkan di Pemakaman Zanbal, Tarim.
Semoga berkah beliau selalu mengalir kepada kita semua.
Demikian Habib Abdullah Alaydrus Al-Akbar Tarim, Munajat 20 Tahun Tidak Tidur Siang Malam. Semoga bermanfaat.
(Mukhlisin)