Gus Ghofur: Nyenengke Marang Gusti Allah Tugas Ulama

Kisah Keramat dan Bahaya Fitnah, oleh Gus Ghofur:

KH Abdul Ghofur Maimun, Katib Syuriyah PBNU dalam pengajian haul KH Suyuthi Abdul Qadir di makam Guyangan (Sabtu, 6 Juli 2019) menjelaskan tugas Ulama adalah menjadikan masyarakat cinta kepada Allah.

Para Ulama, termasuk Kiai Suyuthi, Dan Sunan Kali Jaga adalah Contoh Ulama yang membuat masyarakat mencintai Allah. Mereka Tidak membuat sulit, tapi mempermudah. Bacaan shalat tarawih yang biasa dibaca mulai surat Al Hakum Al Takatsur Dan Surat Al Ikhlas ke bawah adalah Contoh nyata dakwah Ulama yang mempermudah Dan membahagiakan sehingga masyarakat senang kepada Islam Dan mencintai Allah.

Ketika menjadi Imam shalat, maka bacaan imam jangan sampai lama yang membuat makmun gelisah dan Tidak ingat Allah. Muadz bin Jabal pernah diingatkan Nabi supaya jangan membuat orang lari dari Allah dengan lama membaca Al Quran ketika menjadi imam.

Inilah tugas Ulama sepanjang masa. Ulama menjadi sarana seseorang ingat Allah, rajin beribadah kepada Allah Dan selalu istiqamah mematuhi perintah Allah Dan menjauhi laranganNya.

Peran Ulama ini meneruskan peran Nabi Muhammad yang mampu menyadarkan manusia dari jurang kegelapan menuju cahaya Allah.

Mengingat pentingnya tugas Ulama, maka melahirkan ulama yang benar benar ulama adalah kebutuhan mendesak.

Tips Punya Anak Alim

Pertama, membayangkan orang alim. Nabi Zakariyya diberi Anak Yahya yang ahli ibadah karena Nabi Zakariyya sangat ingin mempunyai Anak seperti Maryam yang ahli ibadah.

Kedua, meminta didoakan Ulama yang dekat dengan Allah. Anak Abu Thalhah dengan Ummu Sulaim menjadi hebat ketika makanan pertama Kali anaknya adalah kurma yang dipamah Nabi Muhammad. 10 Anak Abu Thalhah menjadi Ulama  Madinah karena doa yang dipanjatkan Nabi. Anak Sirin Dan Shofiyyah yang diberi nama Muhammad bin Sirin menjadi alim karena doa Nabi Muhammad.

Ketiga, mendorong Anak untuk rajin mengaji dengan para kiai. Anak-anak Kiai Harun Sarang menjadi alim ketika anak-anaknya dikirim belajar kepada para Ulama. Kirun nama asli Harun akhirnya diganti menjadi Harun setelah anak-anaknya menjadi Ulama yang terkenal. Salah satunya adalah KH Khalil Harun, Pengasuh Pondok Kasingan Rembang yang dikenal ahli Nahwu.

Semoga Kita kebleberan berkah KH Suyuthi Abdul Qadir Guyangan, Amin.

Penulis: Jamal Makmur Asmani, Pati

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *