KEBANGETAN. Gus Dur dan Gus Mus sedang mengobrol berdua ketika seseorang datang dengan wajah memelas. Orang itu mengadu dan berkeluh-kesah panjang-lebar kepada Gus Dur.
Gus Mus tidak perlu menggunakan kecerdasannya untuk menandai bahwa segala omongan orang itu bohong belaka. Maka Gus Mus pun jadi kaget sendiri ketika ujung-ujungnya orang memelas itu minta uang, Gus Dur tanpa ragu-ragu serta-merta memenuhinya dan memberikan uang dalam jumlah yang cukup banyak.
“Kok dikasih to, Gus?” Gus Mus menggugat setelah orang itu berlalu, “wong omongan dia jelas-jelas bohongnya gitu kok!”
“Justru karena bohong itu, perlu dikasih”, Gus Dur berkata ringan, “Dia nekad bohong itu ‘kan sangking butuhnya. Kalau tidak bohong berarti tidak terlalu butuh”.
Penulis: KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU.